Japan in WW2: Pacific Expanse

Jepang dalam PD2: Pacific Expanse adalah permainan papan strategi berbasis giliran yang berlatar di sekitar Samudra Pasifik, yang menggambarkan upaya Jepang yang hampir mustahil untuk mengembangkan kekaisaran mereka saat terjepit di antara 3 kekuatan besar yang semakin bermusuhan (Inggris, AS, & Uni Soviet). Dari Joni Nuutinen: Oleh seorang pemain perang untuk para pemain perang sejak 2011.

Selamat kepada pemain pertama yang menang! Kerja bagus, ini adalah permainan yang sulit dikuasai.

"Dalam 6-12 bulan pertama perang dengan AS dan Inggris, saya akan menjadi liar dan meraih kemenangan demi kemenangan. Namun, jika perang berlanjut setelah itu, saya tidak memiliki harapan untuk menang."

— Laksamana Isoroku Yamamoto, Panglima Tertinggi Armada Gabungan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang

Anda bertanggung jawab atas strategi ekspansi Jepang dalam PD II - nasib Pasifik tergantung pada keseimbangan. Sebagai arsitek ambisi kekaisaran Jepang, pilihan ada di tangan Anda: Nyatakan perang terhadap kekaisaran yang perkasa, pimpin produksi industri, kerahkan armada Angkatan Laut Kekaisaran yang mengagumkan - kapal perang yang membelah ombak seperti bilah, dan kapal induk yang penuh dengan pesawat laut yang siap menghujani api dari langit. Namun, waspadalah: waktu terus berjalan. Kekurangan sumber daya alam Jepang yang hampir total adalah pedang Damocles yang menggantung di atas strategi Anda. Ladang minyak Hindia Belanda berkilau seperti buah terlarang, siap diambil. Namun, merebutnya tidak akan luput dari perhatian. Kekaisaran Inggris, dengan dominasi angkatan lautnya yang luas, kekuatan industri Amerika Serikat, dan mesin perang Soviet yang tak kenal lelah tidak akan tinggal diam. Satu langkah salah, dan kemarahan dunia akan menimpa Anda. Bisakah Anda mengakali yang mustahil? Bisakah Anda menari di ujung pisau, menyeimbangkan tuntutan peperangan darat dan laut, produksi dan sumber daya alam, untuk muncul sebagai penguasa Pasifik yang tak terbantahkan? Akankah Anda bangkit menghadapi tantangan, atau kerajaan Anda akan runtuh karena ambisinya sendiri? Panggung sudah disiapkan. Semua sudah siap. Pasifik menunggu penguasanya.

Elemen utama dari skenario yang rumit ini:

— Kedua belah pihak melakukan beberapa pendaratan, masing-masing berjalan seperti permainan mini-nya sendiri. Percayalah: keluar dari Sumatra dengan panik setelah mendarat di sana dengan terlalu sedikit unit dan perbekalan bukanlah hal yang menyenangkan
— Ketegangan & Perang: Pada awalnya, Anda hanya berperang dengan Tiongkok—segala sesuatu yang lain bergantung pada ancaman militer dan tindakan peredaan.
— Ekonomi: Putuskan apa yang akan diproduksi & di mana, dalam batasan sumber daya alam seperti minyak & besi-batubara. Beberapa kapal induk akan menjadi hal yang bagus, tetapi tanpa banyak bahan bakar untuk menggerakkannya, mungkin cukup puas dengan beberapa kapal perusak dan infanteri?
— Infrastruktur: Unit insinyur dapat membangun jaringan kereta api di Tiongkok daratan, sementara mendanai sains dan kemenangan membuka jalur pelayaran angkatan laut yang lebih cepat. Haruskah unit insinyur berada di Tiongkok untuk membangun galian di perbatasan melawan Uni Soviet, atau di Pasifik untuk membentengi pulau-pulau yang paling dekat dengan AS?
— Logistik Jangka Panjang: Semakin jauh pulau yang Anda rebut, semakin sulit untuk mempertahankan jalur pasokan karena kekaisaran yang bermusuhan meningkatkan militer mereka. Bagaimana jika Anda mengamankan Papua Nugini, membangun industri di sana untuk membuat kapal perang, tetapi kemudian pemberontakan pecah dan armada AS menyapu bersih kapal perang lokal Anda? Dapatkah Anda memproyeksikan kekuatan yang cukup di akhir dunia untuk merebut kembali kendali, atau haruskah Anda menerima hilangnya pulau ini untuk saat ini?
— Bahan Bakar & Pasokan: Ladang minyak, produksi bahan bakar sintetis, kapal tanker yang menghindari kapal selam musuh, unit yang bergantung pada bahan bakar di darat, di laut, dan di udara—termasuk kapal induk dan pangkalan laut—semuanya memerlukan perencanaan yang matang agar dapat bersatu.

Apa yang akan Anda lakukan jika Inggris mendarat di Jawa dan mengancam ladang minyak utama, tetapi Amerika baru saja merebut Saipan & Guam, yang berarti target mereka berikutnya mungkin adalah pulau-pulau asal?

"Untuk memberi ruang bagi kelangsungan hidup, terkadang seseorang harus berjuang. Akhirnya tibalah saatnya untuk menyingkirkan AS, yang telah menjadi penghalang bagi eksistensi nasional kita." — Pidato PM Jepang kepada para pemimpin militer, November 1941, sebelum serangan Pearl Harbor