Keberadaan melasma sebagai salah satu penyakit yang diderita oleh banyak penduduk terutama di negara tropis sudah menjadi salah satu masalah estetis yang dikeluhkan. Di Indonesiapun penderitanya cukup banyak jumlahnya, sebagian mencoba untuk berobat ke dokter atau lebih jauh lagi ke dokter spesialis kulit dan kelamin dan sebagian lain yang cukup lebih dominan akan mencoba mengobati lewat jalur non-medis dengan menggunakan sediaan topikal tradisional atau kosmetik yang bebas dibeli di pasaran. Bila kemudian usaha tersebut tidak berhasil/ tidak memuaskan, baru mereka kemudian pergi ke salon kecantikan sampai akhirnya kalau sudah tidak berhasil dan kondisi penyakitnya lebih parah mereka akan berobat ke dokter.

Melasma merupakan penyakit kulit akibat peningkatan jumlah melanin di kulit yang tidak membahayakan tubuh manusia, tidak disertai rasa gatal atau sakit, tidak menyerang organ lain selain kulit, dan hanya mengurangi penampilan penderitanya saja. Namun disinilah letak masalahnya terjadi. Bagi penduduk dengan kondisi ekonomi yang sudah lumayan dan tidak lagi kesulitan untuk membeli makan, minum, papan dan sandang, penampilan adalah langkah selanjutnya untuk diperbaiki. Dengan demikian ketika kondisi ekonomi bangsa Indonesia sudah menggeliat mulai membaik,maka keluhan-keluhan estetis sudah menjadi target untuk diperbaiki. Dengan demikian melasma sebagai salah satu penyakit yang mengurangi penampilan yang jumlah kasusnya cukup banyak di Indonesia mulai menjadi kasus yang cukup banyak mendatangi dokter umum, salon kecantikan,klinik kecantikan estetis atau rumah sakit.

Namun tata laksana diagnosis dan manajemen terapi penyakit ini masih belum merata dan sama oleh semua dokter maupun dokter spesialis kulit dan kelamin yang menanganinya. Hal itu bisa terjadi sebab berbagai buku pustaka yang ada di

Indonesia hampir semua berasal dari luar negeri kita terutama dari negara barat.

Selain itu juga tata laksana yang terdapat dalam buku-buku pustaka tersebut juga berbeda satu dengan lainnya sehingga akan sangat membingungkan bagi mereka yang belum berpengalaman menanganinya.

Di dunia kedokteran sendiri,melasma merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang termasuk dalam kriteria minor skin diseases; dan berada dalam ruang lingkup grup penyakit dermatologi kosmetik sehingga Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik yang merupakan think tank dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Kulit Indonesia (PERDOSKI) sudah beberapa kali melakukan diskusi untuk membuat buku Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana Melasma yang alhamdulillah sudah selesai disusun pada awal tahun

2018, dan dapat dibaca oleh para dokter dan dokter spesialis kulit dan kelamin di Indonesia. Buku ini disusun dari hasil diskusi presentasi-presentasi dalam sebuah meeting para pakar dokter spesialis kulit dan kelamin dari Pusat Studi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia (Indonesia Melasma Expert Meeting) pada bulan Februari tahun 2018. Semoga buku ini bermanfaat bagi para dokter dan dokter spesialis kulit dan kelamin di Indonesia.