Pertempuran terkenal seperti Pertempuran Stalingrad (1942–1943), Invasi Normandy (D-Day, 1944), dan Kampanye Kepulauan Pasifik semuanya mengakibatkan kerugian militer yang besar. Front Timur sendiri mengakibatkan sekitar 25 juta kematian militer dan sipil akibat pertempuran sengit antara Nazi Jerman dan Uni Soviet.
Kemajuan teknologi selama Perang Dunia II juga memainkan peran penting dalam meningkatkan daya mematikan. Munculnya tank, kapal induk, pesawat pengebom jarak jauh seperti B-29 Superfortress, dan senjata nuklir secara dramatis mengubah dinamika peperangan.
Adityas Arifianto lahir di Klaten 5 Juli 1992, berdomisili dan dibesarkan di Wonogiri. Menyelesaikan studi S-1 di Universitas Brawijaya pada 2016, lalu melanjutkan ke jenjang S-2 di kampus sama pada 2017 dan memperoleh gelar Magister Sains pada tahun 2020. Ia mulai bekerja freelance di kampus sebagai editor buku, illustrator, dan asisten laboratorium setelah lulus untuk menunjang biaya kuliah S-2.
Tertarik membaca literatur bidang paleontologi, sejarah, botani, serta kisah fiksi bergenre fantasi dan fiksi ilmiah. Pernah menulis buku dibidang ornitologi, biogeografi, dan sejarah. Buku ini merupakan karya ketujuh sebagai penulis, semoga bermanfaat.