Narendra, seorang laki-laki berhati lembut, namun terkesan cuek karena sering menghindarkan diri dari keramaian, enggan berinteraksi dengan teman-teman kuliahnya–terutama lawan jenisnya–untuk hal-hal tidak terlalu penting.
***
Najwa tidak pernah membayangkan awalnya, sebuah kepedihan mendalam kembali merubuhkannya, ternyata akan terdapat hari untuknya mengatakan, "Jika kamu masih tidak memiliki perasaan kepadaku, kenapa kamu tetap memaksakan untuk mempertahankanku?"
Jawaban Narendra tidak lebih dari sekadar permohonan maaf. Dia tahu, telah bertindak jauh dan terlalu gegabah, sampai tidak sadar kalau sebuah keputusan mendadak ternyata malah berakhir menyakitkan.
***