👉👉 bit.ly/andini-citras 👈👈
📌 Keunggulan Ebook ini:
✅️ Enak dibaca. Karena diproof read dan diedit oleh editor profesional
✅️ Baca dengan keras. Bisa menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia
✅️ Teks Mengalir. Lebar margin sesuai dengan ukuran layar hp
✅️ Penyesuaian Font. Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera
✅️ Bisa ganti jenis font. Jenis font bisa diganti sesuai selera
✅️ Penyesuaian kecerahan. Bisa menyesuaikan brightness, warna latar belakang dan night light
📌 Daftar Isi
Akibat Memancing Gairah Rudi—1
Hottest Girls Videos (Bonus)—27
📌 Pratinjau:
Ini adalah pengalamanku yang terjadi baru-baru ini, seperti pernah aku ceritakan, namaku Dania dan akrab dipanggil Nia, usia 24 tahun, dengan tinggi badan 167 cm dan berat 52 kg, rambut hitam panjang, kulit putih, dan aku bekerja disebuah bank swasta sebagai sekretaris.
Di kotaku ini, aku tinggal sendiri di rumah yang dibelikan oleh ayahku, aku hanya ditemanin oleh seorang pembantu. Namanya “Nina”, usianya sepantaran aku, belum menikah katanya.
Pembantuku ini rajin. setiap pagi dia sudah beres-beres rumah, menyiapkan sarapan buatku, dan sebelum pergi ke pasar selalu memberikan daftar belanjaan untuk aku setujui.
Hingga suatu hari. Minggu lalu. Pembantuku ini memberitahuku. Bahwa Kakaknya akan mengunjunginya. Dan minta ijin agar dapat menginap 2 hari di rumah, aku tidak keberatan. Walaupun pembantuku ini baru 4 bulan bekerja di rumahku. Tetapi aku percaya kepadanya.
Hari Jumat, sepulang dari kantor. Nina memperkenalkan Kakaknya itu, namanya Rudi usianya 30 tahunan (kira-kira), berkulit hitam, kurus, dan maaf wajahnya rada kucel menurutku, karena mengaku sebagai kakaknya, aku pun mengijinkan mereka berdua tidur dalam satu kamar.
Hari Sabtu pagi, bangun tidur aku langsung mengenakan daster untuk menutupi tubuhku yang bugil, maklum. Karena kalau tidur aku tidak pernah mengenakan apa-apa, setelah menikmati sarapan pagi, akupun duduk disofa sembari membaca koran, menurut perkiraanku. Si Nina pasti sudah pergi ke pasar. Mungkin saja ditemani oleh Kakaknya. Sembari membaca koran aku menyelonjorkan kedua kakiku ke atas meja. Saat itu aku tidak merasakan ada hal yang aneh. Tetapi setelah lama membaca koran. Akupun merasa ada sesuatu yang aneh. Akupun menurunkan sedikit koranku. Dan.
Tampak si Rudi berdiri di depanku. Aku sedikit terkejut, tampak Rudi berdiri sembari memperhatikan diriku, dan hal ini membuat aku jadi penasaran. Apalagi pandangan si Rudi ini selalu kebawah, maka akupun melirik kebawah. Dan. Yaa. Ampunn. Aku baru sadar kalau dasterku itu tersibak ke atas sehingga dari posisiku duduk aku dapat melihat bulu-bulu pada pangkal pahaku sendiri.
📌 Sinopsis
Nina, ART Dania, memperkenalkan Rudi seorang lelaki yang hitam dan kucel. Dia mengatakan kalau pria ini adalah kakak kandungnya yang dari desa dan hendak minta izin untuk menginap 2 hari.
Keberadaan pria di dalam rumahnya membuat wanita yang biasa dipanggil Nia ini kumat penyakit ekshibisionisnya. Hal ini terpicu karena Rudi beberapa kali kedapatan jelalatan memandangi tubuh mulusnya. Wanita muda 24 tahun ini, meski ada pria di rumahnya, tetap tak mengubah gaya berpakaiannya yakni singlet putih ketat tipis dan celana karet yang super pendek, atau memakai daster putih yang tipis transparan, yang membuat Rudi melotot adalah dibalik pakaiannya itu semua, Nia tidak pernah mengenakan Bra dan celana dalam.
Wanita cantik berkulit putih mulus ini bukannya tidak sadar akan kelakuan Rudi, ia tahu bahkan malah sengaja, karena bagi kaum ekshibisionis, memamerkan alat vital kepada lawan jenis bisa menimbulkan letupan gairah biologis tersendiri. Bahkan beberapa kali Nia mandi maupun pipis sengaja pintunya tidak ditutup, dan ia tahu ada sepasang mata pria yang melihat dengan saksama, namun ia pura-pura cuek.
Namun kali ini ada tindakan agresif dari lelaki itu, ia berani menghadang Nia di dalam kamar mandi. Disatu Sisi ada rasa gengsi berhubungan intim dengan pria hitam kucel namun disisi lain ia sangat membutuhkan untuk dipuaskan hasrat biologisnya.
Akankah Nia meronta-ronta dan teriak? Ataukah malah menyambut mesra “serangan” Rudi?
✍️ Apalagi pandangan si Rudi ini selalu kebawah, maka akupun melirik kebawah.. Dan.. Yaa.. Ampunn.. Aku baru sadar kalau dasterku itu tersibak ke atas sehingga dari posisiku duduk aku dapat melihat bulu-bulu pada pangkal pahaku sendiri (Hal 6)
✍️ Aku sedikit merenggangkan kedua pahaku, dan sengaja tetap membiarkan kedua pahaku merenggang sembari membaca daftar belanjaan itu.. Tentu sekarang si Rudi dapat menikmati keindahan putih dan mulusnya pangkal pahaku (Hal 9)
✍️ Melihat hal itu, membuat gairahku meningkat. Ingin rasanya ikut bergabung bermain diatas ranjang bersama Rudi dan Nina. Apalagi pengaruh alkohol begitu keras pada diriku. Tetapi aku harus bisa mengontrol diriku. (Hal 14)