Kumpulan Cerita Dewasa 21++: Cerita Romantis Dewasa 21++

 👉👉 bit.ly/andini-citras 👈👈 

📌 Keunggulan Ebook ini: 

✅️ Enak dibaca. Karena diproof read dan diedit oleh editor profesional 

✅️ Baca dengan keras. Bisa menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia 

✅️ Teks Mengalir. Lebar margin sesuai dengan ukuran layar hp 

✅️ Penyesuaian Font. Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera 

✅️ Bisa ganti jenis font. Jenis font bisa diganti sesuai selera 

✅️ Penyesuaian kecerahan. Bisa menyesuaikan brightness, warna latar belakang dan night light 

📌 Daftar Isi 

Awal Kisah Pemerkosaan—1

Kelembutannya Membuatku Mulai Menikmati—25

Mengizinkan Pemerkosa Itu Masuk Kamar Kembali—43

Tak Kuasa Lagi Menolak Kehadirannya—59

Ketagihan Dicumbu Olehnya—73

Gara-gara Dia, Aku Jadi Ilfil ke Suamiku—95

📌 Pratinjau

Pada suatu hari di bulan November 2018, suami pulang dari kantor memberi tahu bahwa di minggu akhir bulan November, minggu depan, dia akan menghadiri penataran wajib dari kantornya.

Karena waktunya yang 4 hari itu cukup panjang, dia menyarankan aku untuk ambil cuti dari kantorku dan dia mengajak aku ikut serta sambil menikmati suasana kota Yogyakarta tempat penataran itu akan berlangsung. Di sela-sela waktunya nanti dia akan ajak aku untuk jalan-jalan di seputar Yogyakarta, antara lain Keraton Yogya yang selama ini belum pernah aku kunjungi. Ah.. tumben suami punya ide yang brilian, senyumku. Aku akan mengurus cuti.

Pada hari Minggu, 25 November malam kami telah berada di restoran Novotel Yogyakarta yang terkenal itu. Aku perhatikan semua kursi dipenuhi pengunjung. Secara basa-basi aku diperkenalkan dengan teman-teman suami yang juga datang bersama istri mereka. Dalam kerumunan meja besar untuk rombongan suami ini, kami merupakan pasangan yang paling muda dalam usia. Dan tentu saja aku menjadi perempuan yang termuda dan nampaknya juga paling cantik. Sementara ibu-ibu yang lain rata-rata sudah nampak ber-cucu atau buyut barangkali. Dan akhirnya aku tidak bisa begitu akrab dengan para istri-istri yang rata-rata nenek-nenek itu. Mungkin duniaku bukan lagi dunia mereka. Cara pandang dan sikap kehidupanku sudah jauh beda dari masa mereka.

Karena paling muda suamiku kebagian kamar yang paling tinggi di lantai 5, sementara teman-temannya kebanyakan berada di lantai 2 atau 3. Bagiku tak ada masalah, bahkan dari kamar ini aku bisa lebih leluasa melihat Yogyakarta di waktu malam yang gebyar-gebyar penuh lampu warna-warni.

Malam itu kami serasa berbulan madu yang kedua. Kami bercumbu hingga separuh malam sebelum tidur nyenyak hingga saat subuh datang. Pagi harinya kami sempat sedikit jalan-jalan di taman hotel yang cukup luas untuk menghirup udara pagi sebelum sarapan bersama. Jadwal penataran suami sangat ketat, maklum disamping setiap session selalu diisi oleh pembicara tamu atau ahli dari Jakarta, juga dihadiri oleh pejabat penting dari berbagai tingkatan dan wilayah setanah air. Setiap pagi suami harus sudah berada di tempat seminar di lantai 2 tepat pukul 7 pagi. Apalagi sebagai anggota rombongan yang termuda dia seperti kena pelonco, segala hal yang timbul selalu larinya ke dia.

Untung suamiku tipikal “positive thinking” dan selalu penuh semangat dalam melaksanakan semua tugasnya.

📌 Sinopsis

Ria merasakan sensasi nikmat tersendiri tatkala ia diperkosa oleh pria misterius yang menginap di seberang kamarnya, sensasi yang tak ia dapatkan dari suami maupun mantan-mantan pacarnya. Pria misterius yang gagah berotot namun sangat lembut dalam mencumbu tubuh indah wanita cantik berusia 28 tahun ini, membuatnya tak tahan ingin segera merasakan sodokan hantaman rudal besarnya. Usai diperkosa Ria merasakan kenikmatan sejati yang ternyata selama ini ia idam-idamkan.

Aneh, setelah kejadian itu ia sangat menantikan kehadiran pria misterius tersebut untuk cumbui dirinya, bahkan sekarang ia telah kehilangan gairah seksual terhadap Rudi suaminya.

Siapakah pria misterius itu?

Akankah petualangan liar Ria akan berlanjut?

*

✍️ Ah.. Bukan pelan, tt.. tetapi.. lembut. Dd.. dan.. dan demikian penuh perasaan. Kurang ajaarr..! D.. dd.. sial, sepertinya dia tau titik kelemahanku, titik dimana mudah sekali gairahku terbakar hebat bila wilayah itu disentuh lembut. Tidak, aku tidak boleh kalah, aku harus bisa meredam nafsuku Aku terus berontak dalam geliat nikmat (Hal 20)

✍️ aku semakin tak mampu menyembunyikan rasa nikmat. Isak tangisku terdiam dan berganti desahan dari balik kain yang menyumpal mulutku. Kemudian saat kombinasi olahan bibir dan lidah dipadukan dengan bukan lagi sentuhan tetapi remasan pada wilayah terlarang, desahanku berganti dengan rintihan yang penuh derita nikmat syahwat. (Hal 30)

✍️ Ampuunn.. Kenapa sangat nikmat begini, ya, ampuunn.. Kemana kenikmatan macam ini selama ini..?? Kemana kenikmatan dari suamiku yang seharusnya kudapatkan selama ini..?? Kenapa aku belum pernah merasakan kenikmatan macam ini..?? (Hal 38)

✍️ Pada awalnya aku kembali berusaha berontak dan melawan, walaupun kali ini tidak segigih pada peristiwa awal pagi tadi, aku memang sengaja bersiap untuk “keok” dan langsung takluk bersimpuh saat tangannya meremas pada wilayah paling peka . (Hal 49)

✍️ Tetapi bayangan dan segala macam keraguanku itu berganti bayangan kenikmatan yang seketika membangkitkan naluriah nafsu birahiku. Kini aku sudah mulai berselingkuh sebelum perselingkuhan itu di mulai. Aku telah benar-benar runtuh bersimpuh tak berdaya. (Hal 62)

✍️ Aku merasa diriku menjadi sangat agresif dan sudah tidak pakai acara malu-malu lagi. Dengan cekat, kupaksa buka ikatan handuknya hingga lepas ke lantai. Selintas tampak pemandangan yang sangat erotis di cermin besar kamar Ronald. Aku yang berbusana serba tertutup lengkap dengan kaca mata dan kerudung di kepala sedang berpelukan dengan lelaki yang bukan suamiku (Hal 79-80)

✍️ Meraih puncak kepuasan dari pria yang bukan suami, bahkan orang yang sangat asing yang pada awalnya bukan mauku. Tetapi perkosaan yang tak mampu aku lawan ini telah merubah aku menjadi istri yang selingkuh. Kini justru aku yang seakan ketagihan dan berbalik mengejar sang pemerkosa itu dengan segala nafsuku. (Hal 98)