Mengapa substansi jiwa identik dengan wanita? Setelah melakukan eksplorasi ke hampir seluruh literatur mistik—terutama syair-syair indah para sufi—penulis buku menarik ini berujar lirih, “Dalam semua karya itu, pola dasarnya tetap sama: jiwa, yang diwakili dan diwujudkan dalam bentuk seorang wanita, berkelana melalui jalan yang sempit dan sulit untuk menjumpai sang kekasih. Syair-syair itu malah kadang-kadang mengambil identitas feminin. Mereka menyeru pada ‘kawan-kawan’ (wanita) mereka ….”
Berpijak pada konsep seperti itu, Annemarie Schimmel, yang menghabiskan lebih dari 5 dekade hidupnya untuk mempelajari Islam, menganalisis salah satu aspek yang banyak dibahas (dan disalahpahami) dalam Islam; peran wanita. Schimmel mengkritisi para feminis Barat yang menghakimi Islam tanpa meluangkan waktu untuk memahami budaya, bahasa, dan tradisi berbagai masyarakat tempat Islam berkembang. Melalui buku ini, Schimmel menghancurkan stereotip tentang wanita Islam, menunjukkan berbagai teladan dalam Islam tentang kesetaraan wanita, pemikiran Nabi Muhammad, Al-Quran, dan bahasa feminin tradisi sufistik.
“Sungguh sebuah buku yang wajib dibaca oleh kaum feminis atau pemerhati masalah feminisme!”—Republika
Prof. Dr. Annemarie Schimmel (1922-2003) adalah seorang sarjana Jerman terkemuka dan paling berpengaruh, yang menulis secara ekstensif tentang Islam. Pada usia 21, dia mendapat gelar doktor bidang Bahasa dan Peradaban Islam dari Universitas Berlin. Pada usia 23, dia menjadi profesor Kajian Islam dan Arab di Universitas Marburg, Jerman, tempat dia mendapatkan gelar doktor keduanya dalam bidang Sejarah Agama. Dari 1967 hingga 1992, dia menjadi tenaga pengajar dan profesor emeritus bidang Kebudayaan Indo-Muslim di Universitas Harvard.