Kalau di pesantren bisa menorehkan kisah menarik, aneh, lucu, sedih, mengejutkan, dan segala suka-dukanya. Kenapa harus jadi orang yang monoton di pesantren?
***
Ini adalah kisah sesungguhnya, hidup dan tetap hidup di pesantren. Ditulis oleh ia yang pernah tinggal di pesantren selama tiga tahun. Bukan waktu yang lama memang. Namun, kalau dengan waktu yang sebentar bisa menjadi sebuah buku yang menarik, kenapa tidak?
Penulis bernama lengkap Annisa Ulfah Pristya. Lahir di Sukabumi, 3 Agustus 1994. Memiliki hobi inspiratif dan travelling. Khususnya travelling gratis sebagai delegasi di dalam negeri maupun luar negeri.
Ketika SMA, penulis aktif di ekstrakurikuler karate dan beberapa kali menjuarai lomba english speech, kompetisi bidang biologi dan lomba menulis cerpen. Selama menjejak bangku perguruan tinggi, penulis beralih untuk lebih aktif menuis karya ilmiah. Event yang pernah diikuti di antaranya: LKRI FKIP UNEJ (Jember). LKTI FT UM(Malang), EPWS ITS(Surabaya), IFT (Chicago), Macau International Innovation & Invention Expo (macau), The 3rd SSC UNSOED (Purwokerto), ICBE (Dubai), BEFE - 2015 (Singapura), dan ICPSD (Srilangka).
Saat ini penulis sedang kuliah semester enam di Program Stuti Bioteknologi Industri di Universitas Brawijaya Malang. Selain itu, penulis juga aktif di organisasi kampusmaupun organisasi nasional. Salah satunya menjadi direktur utama di UKM Brawijaya Nano Club (BNC). Anggota Nano Education di Nano World Indonesia (NWI) dan Koordinator Competition di EDC of ESP (English Debating Club of English for Specific Purpose). Sekaligus menjadi penerima Djarum Beasiswa plus dari Djarum Foundation 2014/2015.
Penulis dapat dihubungi melalui Email: [email protected] FB: Annisa Pristya.