Buku revolusioner ini mengajak pembaca menyelami dunia kesehatan masyarakat pesisir kepulauan yang selama ini tersembunyi di balik statistik nasional yang menggeneralisasi. Penulis dengan pengalaman 15 tahun mengabdi di wilayah maritim Indonesia Timur, membuka tabir kompleksitas yang tak pernah dibayangkan sebelumnya melalui pendekatan storytelling yang menghanyutkan sekaligus analisis ilmiah yang mendalam.
Bagian I: Memahami Dinamika Kesehatan Pesisir membuka mata pembaca terhadap paradoks fundamental kesehatan maritim Indonesia. Melalui kisah-kisah nyata dari ujung-ujung Nusantara, buku ini mengungkap bagaimana faktor geografis, sosial-ekonomi, dan lingkungan menciptakan pola kesehatan yang sama sekali berbeda dengan daratan. Pembaca akan memahami konsep revolusioner health island effect dan bagaimana isolasi geografis dapat menjadi berkah sekaligus kutukan bagi kesehatan masyarakat.
Bagian II: Kerangka Teoretis dan Best Practices membangun fondasi ilmiah yang solid dengan menghadirkan pembelajaran dari berbagai belahan dunia. Dari sistem kesehatan universal Costa Rica untuk komunitas pesisir hingga inovasi telemedicine untuk populasi maritim terpencil, bagian ini menyajikan kerangka teoretis yang telah teruji dan dapat diadaptasi untuk konteks Indonesia. Pembaca akan menemukan bagaimana Teori Dever, Model Andersen, dan Teori Ekosistem Pesisir dapat diaplikasikan secara praktis.
Bagian III: Analisis Situasi Kesehatan Pesisir Kepulauan menghadirkan potret komprehensif kondisi terkini melalui data dan insight yang mengejutkan. Studi kasus mendalam di Maluku menjadi cermin bagi kondisi kesehatan pesisir kepulauan di seluruh Indonesia. Analisis SWOT yang tajam mengungkap kekuatan tersembunyi sekaligus kelemahan mendasar yang perlu segera diatasi. Bagian ini membuktikan bagaimana kesehatan masyarakat pesisir menjadi modal sosial yang menentukan produktivitas ekonomi maritim dan ketahanan pangan nasional.
Bagian IV: Implementasi dan Keberlanjutan mentransformasi konsep menjadi aksi nyata. Roadmap pengembangan yang actionable disajikan dalam tiga tahap: quick wins untuk intervensi cepat, program jangka menengah untuk penguatan sistem, dan visi 2045 menjadikan Indonesia sebagai model kesehatan pesisir dunia. Sistem pelayanan berbasis gugus pulau, teknologi IoT dan telemedicine, serta model pembiayaan berkelanjutan diuraikan dengan detail implementatif yang dapat langsung diterapkan.
Bagian V: Refleksi dan Masa Depan menatap horizon kesehatan pesisir Indonesia dengan optimisme yang realistis. Pembelajaran dari praktik lapangan, identifikasi pitfall yang harus dihindari, dan best practices yang dapat direplikasi menjadi warisan berharga bagi generasi penerus. Visi Indonesia Maritim 2045 dengan kesehatan pesisir sebagai kekuatan bangsa bukan lagi mimpi, melainkan roadmap yang dapat diwujudkan.
Buku ini menggabungkan kedalaman riset akademis dengan ketajaman insight praktis yang lahir dari pengalaman langsung di lapangan. Setiap bab diperkaya dengan:
- Storytelling yang menggugah dari para pahlawan kesehatan di garis depan maritim
- Data terkini dan analisis mendalam dari lembaga-lembaga terpercaya
- Infografis dan visualisasi yang memudahkan pemahaman konsep kompleks
- Studi kasus nyata yang menginspirasi dan dapat direplikasi
- Call-to-action yang jelas untuk setiap level pembaca
- Framework teoretis inovatif yang mengintegrasikan kesehatan, lingkungan, dan teknologi
- Solusi konkret dan implementatif yang telah teruji di berbagai wilayah
Bagi mahasiswa dan akademisi kesehatan masyarakat, buku ini adalah referensi wajib yang membuka cakrawala baru tentang kompleksitas kesehatan di era maritim.
Bagi praktisi kesehatan dan pembuat kebijakan, ini adalah panduan praktis menghadapi tantangan unik wilayah kepulauan dengan solusi yang telah terbukti efektif.
Bagi masyarakat umum yang peduli, buku ini adalah jendela untuk memahami perjuangan saudara-saudara kita di ujung-ujung Nusantara.
Bagi pemimpin daerah dan stakeholder pembangunan, ini adalah blueprint transformasi menuju kesehatan universal yang tidak meninggalkan siapa pun.
Di tengah era globalisasi dan digitalisasi, buku ini mengingatkan kita bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia yang tidak mengenal batas geografis. Namun, perwujudannya memerlukan pemahaman mendalam tentang konteks lokal dan solusi yang inovatif. Climate-resilient health system, integrasi teknologi maritime dengan kearifan lokal, dan pemberdayaan masyarakat pesisir menjadi kunci transformasi yang berkelanjutan.
Kesehatan masyarakat pesisir kepulauan bukan hanya tentang statistik mortalitas dan morbiditas, tetapi tentang martabat manusia, keadilan sosial, dan masa depan bangsa maritim Indonesia. Buku ini adalah panggilan untuk bertindak, undangan untuk berkolaborasi, dan inspirasi untuk tidak pernah menyerah dalam perjuangan mewujudkan Indonesia sehat dari Sabang sampai Merauke, dari daratan hingga pulau-pulau terdepan. Mari bersama memastikan tidak ada lagi suara dari ujung maritim Nusantara yang terdengar sendirian dalam perjuangannya meraih kesehatan yang layak dan bermartabat.
Perjalanan menulis Arda dimulai dari bangku SMA Negeri 3 Indramayu, tempat ia pertama kali menemukan kecintaannya pada dunia tulis-menulis. Pria kelahiran Indramayu ini kemudian mengasah bakatnya di Akademi Penilik Kesehatan (APK) Kutamaya Bandung, sebelum melanjutkan pendidikan sarjana di FKM Universitas Diponegoro Semarang pada 2009 melalui program tubel dari Departemen Kesehatan.
Dedikasi Arda terhadap ilmu pengetahuan terbukti ketika ia kembali terpilih sebagai peserta tubel Program Pascasarjana dari Kementerian Kesehatan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan minat Kesehatan Lingkungan pada 2016.
Karier profesionalnya sangat beragam dan mengesankan. Ia pernah menjadi dosen di Akademi Kesehatan Lingkungan Kutamaya Bandung (1996-2004), reporter Majalah Bina Diknakes Jakarta (1997-2001), hingga Pemimpin Redaksi Majalah Inside (2006-2013). Sejak 2005, ia mengabdikan diri sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan peneliti di Loka Litbangkes Pangandaran, Balitbangkes Kemenkes. Kini, ia menjabat sebagai Sanitarian dan Kepala Laboratorium Kesehatan Lingkungan di Loka Labkesmas Pangandaran, Dirjen Kesehatan Primer & Komunitas Kemenkes RI.
Sebagai seorang visioner, Arda juga mendirikan dan mengelola Majelis Inspirasi Al-Quran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia di platform www.MiqraIndonesia.com.
Tulisan-tulisannya yang menginspirasi telah tersebar di berbagai media ternama seperti Pikiran Rakyat, Republika, Bisnis Indonesia, Majalah Intisari, dan puluhan media lainnya di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, hingga Surabaya. Tema yang ia geluti mencakup motivasi, psikologi, spiritualitas, kesehatan lingkungan, keluarga, dan tentu saja, seni menulis.
Produktivitas Arda sebagai penulis terbukti dari buku yang telah diterbitkan:
# Kategori Spiritualitas & Motivasi:
• Taman-Taman Kebeningan Hati
• Menghampiri Cinta Allah: 6 Langkah Membangkitkan Pola Pikir Sukses dan Solutif
• Bahagia Menjadi Orang Biasa: 10 Langkah Membangkitkan Nikmat dan Perilaku Bahagia
• Melangkah Dalam Cahaya: Prinsip Hidup Ala Rasulullah
# Kategori Keluarga:
• Pernikahan Berkalung Pahala: Referensi Perkawinan Berkah & Pilar Menuju Surga Perkawinan
# Kategori Kesehatan & Lingkungan:
• Bersahabat dengan Nyamuk: Jurus Jitu Terhindar dari Penyakit Nyamuk
• Kesehatan Lingkungan: 7 Kunci Menuju Indonesia Sehat
• Bersahabat dengan Malaria: Memahami, Mencegah, dan Menaklukkan
• Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
• Dunia Sanitasi Lingkungan: Inspirasi Sukses Para Tenaga Sanitasi
# Kategori Penulisan:
• Produktif Menulis Artikel Kesehatan
• Strategi Produktif Menulis: Lautan Inspirasi Menjadi Penulis Kreatif
• Menjadi Penulis Mandiri: Kiat Sukses Membangkitkan Gairah Menulis
Terhubung dengan Penulis:
www.ArdaDinata.com
ARDA DINATA
@arda.dinata
@ardadinata
082320905530
Penulis Dari desa kecil Luhu di Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, lahirlah seorang visioner kesehatan masyarakat pada 22 Juni 1974. Dr. Sahrir Sillehu memulai perjalanan pendidikannya dari sekolah dasar hingga menengah atas di kampung halamannya, sebelum melangkah jauh untuk mengejar cita-cita yang lebih besar.
Tekadnya untuk berkontribusi dalam dunia kesehatan masyarakat membawanya menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Keperawatan di Kota Ambon pada 1996. Perjalanan akademisnya berlanjut ke Universitas Airlangga Surabaya, tempat ia meraih gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat pada 2003. Dedikasi terhadap ilmu pengetahuan membuatnya melanjutkan studi Magister Kesehatan Masyarakat dengan konsentrasi Epidemiologi di Universitas Hasanuddin Makassar (2009), sebelum akhirnya meraih puncak pendidikannya dengan gelar Doktor dari Universitas Airlangga pada 2017.
Karier dan Pengabdian
Perjalanan karier Dr. Sahrir dimulai sebagai staf di Seksi Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Sub.Din P2M-PL Dinas Kesehatan Provinsi Maluku (1998-2003). Pengalaman lapangan ini menjadi fondasi kuat bagi kariernya selanjutnya sebagai dosen di Politeknik Kesehatan Ambon (2003-2006).
Kepemimpinannya mulai terasah ketika menjadi Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar di Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat (2006-2009). Puncak
karier akademisnya tercapai saat dipercaya memimpin Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Maluku Husada dalam dua periode: 2009-2012 dan 2020-2024.
Kini, Dr. Sahrir aktif sebagai Asesor Nasional Beban Kerja Dosen (2022-sekarang) dan Anggota Penilaian Angka Kredit di LLDIKTI12 Maluku dan Maluku Utara, membuktikan kredibilitasnya di tingkat nasional.
Prestasi dan Pengakuan
Dedikasi panjangnya dalam mengabdi kepada negara mendapat pengakuan melalui Piagam Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya 10 tahun dan 20 tahun dari Presiden Republik Indonesia. Ia juga pernah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV (PIM-Tk.IV) pada 2007. Pada tahun 2025 mengikuti pendidikan Penyiapan dan pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Angkatan 68 Lemhannas R.I.
Kontribusi Organisasi Profesi
Sebagai tokoh kesehatan masyarakat di wilayah timur Indonesia, Dr. Sahrir aktif dalam berbagai organisasi profesi:
• Ketua Pengurus Daerah PERSAKMI Provinsi Maluku
• Dewan Pembina Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia (PEKI) Provinsi Maluku
• Ketua Cabang Perkumpulan Pemberantasan Penyakit Parasitik Indonesia (P4I) Provinsi Maluku
Aktivitas Akademik dan Penelitian
Komitmennya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan tercermin melalui perannya sebagai:
• Pengelola jurnal Global Health Science (GHS)
• Pengelola jurnal Suara FORIKES
• Pengelola AloHA International Journal
Dr. Sahrir juga dipercaya sebagai peneliti dan penguji eksternal di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya serta Program Pascasarjana Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto, Jawa Timur, membuktikan reputasinya yang diakui secara nasional.
Melalui perjalanan panjang dari desa kecil di Maluku hingga menjadi tokoh kesehatan masyarakat terkemuka, Dr. Sahrir Sillehu terus menginspirasi generasi muda untuk berkontribusi dalam membangun kesehatan masyarakat Indonesia.
Di tengah gemuruh ombak Laut Banda, lahirlah seorang pemikir muda yang kelak akan mendedikasikan hidupnya untuk kesehatan masyarakat maritim Indonesia. Eka Safitri Sillehu, yang lahir di Ambon pada 14 Januari 2000, tumbuh dengan pemahaman mendalam tentang tantangan unik yang dihadapi masyarakat kepulauan.
Sebagai generasi milenial yang visioner, Eka memadukan semangat inovasi dengan kearifan lokal dalam memahami kompleksitas kesehatan masyarakat pesisir. Perjalanan akademisnya dimulai di STIKes Maluku Husada, tempat ia meraih gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan pemahaman yang kuat tentang dinamika kesehatan di wilayah kepulauan.
Tekadnya untuk menjadi ahli di bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) membawanya melanjutkan studi ke Universitas Airlangga, Surabaya, salah satu kampus terdepan di Indonesia. Di sana, ia meraih gelar Magister Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan fokus pada penerapan K3 di sektor maritim - sebuah bidang yang sangat relevan dengan latar belakang geografis Indonesia.
Dedikasi Akademik dan Profesional
Kini, sebagai dosen muda di Program Studi K3, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pattimura, Eka mengabdikan keahliannya untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa. Dalam usia yang relatif muda, ia telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam dunia akademik melalui berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Keunggulan Eka terletak pada kemampuannya menerjemahkan teori akademik menjadi solusi praktis untuk masyarakat pesisir. Ia tidak hanya berkutat dengan buku dan jurnal, tetapi aktif terjun langsung ke lapangan untuk memahami tantangan nyata yang dihadapi masyarakat maritim Indonesia.
Keahlian dan Spesialisasi
Eka telah mengikuti berbagai pelatihan strategis di bidang K3, termasuk Pelatihan Ahli K3 Umum dan berbagai pelatihan teknis lainnya yang memperkuat kapasitasnya sebagai praktisi keselamatan kerja. Keahliannya yang unik terletak pada:
• Manajemen K3 Sektor Maritim - Mengembangkan sistem keselamatan kerja yang disesuaikan dengan karakteristik industri kelautan
• Kesehatan Masyarakat Pesisir - Memahami dinamika kesehatan di wilayah kepulauan dengan segala kompleksitasnya
• Pendekatan Lintas Sektor - Mengintegrasikan aspek kesehatan lingkungan, perlindungan pekerja, dan akses pelayanan kesehatan
Visi dan Kontribusi
Eka memiliki keyakinan kuat bahwa pembangunan sistem kesehatan yang berkelanjutan di wilayah pesisir memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai sektor. Visinya adalah menciptakan sinergi antara kesehatan lingkungan, perlindungan pekerja, dan pelayanan kesehatan yang inklusif untuk masyarakat maritim Indonesia.
Karya dan Legacy
Buku "Kesehatan Masyarakat Pesisir Kepulauan: Membangun Sistem Pelayanan Kesehatan Berkelanjutan untuk Indonesia Maritim" merupakan perwujudan nyata dari passion dan keahliannya. Karya ini bukan sekadar kumpulan teori, tetapi panduan praktis yang lahir dari pengalaman langsung dan riset mendalam tentang tantangan kesehatan di wilayah kepulauan.
Melalui buku ini, Eka berambisi menciptakan perubahan paradigma dalam penanganan kesehatan masyarakat pesisir. Ia berharap dapat membangun jembatan komunikasi antara akademisi, praktisi lapangan, dan pengambil kebijakan untuk menciptakan sistem pelayanan kesehatan yang tidak hanya tangguh, tetapi juga adaptif terhadap keunikan Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia.
Sebagai anak bangsa yang lahir dan besar di tengah kepulauan Nusantara, Eka Safitri Sillehu membuktikan bahwa generasi muda Indonesia memiliki visi dan kemampuan untuk memberikan solusi inovatif bagi tantangan kesehatan masyarakat di era modern.