Buku ini bukan berisi goresan-goresan tanpa makna.
Arif Devano, atau yang bisa dipanggi “Arif”, lahir sebagai si bungsu dari tujuh bersaudara keturunan Jawa di kota Kendari Sulawesi Tenggara tiga puluh tahun lalu. Ketika usia 2 tahun ayahnya meninggal dan sempat dibawa kesana sini antara Banyuwangi dan Kendari kemudian sempat kelas satu tingkat sekolah dasar di Kendari dan pindah ke Banyuwangi meneruskan sekolah dan hidup di Banyuwangi sampai saat ini. Ia mulai suka menulis sejak SMP kelas 2 dengan berbagai judul puisi yang dirinya buat.