Buku ini akan membahas secara detail mengenai mekanisme neurogenesis dan pembentukan glial scar pada stroke iskemik. Pemahaman mengenai neurogenesis dan pembentukan glial scar pada stroke iskemik menjadi hal yang penting dalam tatalaksana stroke iskemik. Oleh karena aktivasi proses neurogenesis dan hambatan pembentukan glial scar akan memberikan perbaikan klinis pada pasien stroke.
Neurogenesis merupakan proses pembentukan neuron baru yang matur dan fungsional dari neural stem cells (NSCs) yang ada di otak. Di otak terdapat dua lokasi utama berlangsungnya neurogenesis yaitu area SVZ dan SGZ, dimana NSCs banyak di temukan. Karakteristik utama dari NSCs adalah kemampuannya dalam memperbaiki diri (self renewal) dan kemapuannya untuk berdiferensiasi menjadi sel tipe lain. Secara garis besar proses neurogenesis diawali dengan proliferasi NSCs kemudain diikuti diferensiasi menjadi sel neuron baru dan selanjutnya integrasi pada sirkuit network di otak yang telah ada. Neuron baru yang terbentuk di SVZ berupa neuroblast yang akan bermigrasi ke bulbus olfaktori. Sedangkan proses neurogenesis di SGZ akan menghasilkan neuron yang baru yang bermigrasi tidak jauh dari zona SGZ di girus dentatus yang selanjutnya terjadi integrasi ke dalam sirkuit saraf yang ada.
Pada fase akut stroke iskemik, pembentukan glial scar ini penting karena akan membatasi area lesi sehingga tidak terjadi kerusakan lebih lanjut pada area otak yang sehat. Namun disisi lain keberadaan glial scar selanjutnya akan menghambat pertumbuhan neuron dan axon. Pembentukan glial scar diawali dengan terbentuknya reaktif astrosit yang di picu oleh signal inflamasi khususnya TGFB-1 dan kaskade jalur JAK/STAT3. Reaktif astrosit di tandai dengan terjadinya proliferasi, migrasi, hipertrofi, dan perubahan fungsi astrosit yang menimbulkan pemanjangan prosesus kearah pusat lesi yang selanjutnya akan membentuk glial scar. Proses ini akan berjalan secara terus menerus sampai terbebtuk glial scra yang matur. Salah satu karakteristik glail scar yang matur adalah di produksinya CSPG pada glial scar.
Beliau adalah seorang dokter spesialis saraf di kota Malang. Selain menjalani praktek klinis sebagai dokter spesialis saraf beliau juga merupakan seorang dosen di departemen fisiologi fakultas kedokteran Universitas Brawijaya.
Saat ini beliau sedang menempuh pendidikan doktoral fakultas kedokteran di Universitas Airlangga Surabaya. Beliau juga tercatat beberapa kali menerbitkan tulisan baik di jurnal nasional maupun internasional.
Beliau juga memiliki keminatan yang mendalam dalam bidang
neruovaskuler dan neurorestorasi khususnya dalam bidang stem cells.Selain sebagai staf pengajar dan praktisi klinis beliau juga memiliki hobi membaca dan menari.