Masalahnya, kekhawatiranku itu ternyata terbukti. Lelaki bernama Parama Pringgayudha, yang kuekspektasikan sebagai simbol kesempurnaan, memberiku banyak kejutan mengerikan di pertengahan hubungan kami.
Bukan hanya perbedaan karakter, nyatanya, frekuensi kami pun tak pernah bertemu. Mengikuti apa katanya untuk hidup dalam perbedaan itu, atau aku harus mengakhiri dan memilih yang lain?