Zen dan fisika kuantum: Korelasi yang mengejutkan antara sains dan filosofi timur.

· Bruno Del Medico Editore
Ebook
240
Pages
Eligible
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Pertemuan antara filosofi Zen dan fisika kuantum bukan hanya pertemuan antara Timur dan Barat, spiritualitas dan sains. Sebaliknya, ini adalah kesempatan untuk dialog mendalam antara dua pandangan dunia yang, meskipun lahir dalam konteks yang sangat berbeda, telah mempertanyakan, masing-masing dengan caranya sendiri, pertanyaan mendasar yang sama tentang realitas, persepsi, dan kesadaran.

Biksu Zen berjalan di taman-taman Kyoto. Fisikawan mengembara, gelisah, di laboratorium Jenewa. Keduanya mencari jawaban, keduanya merangkul misteri. Guru Eihei Dōgen, pada abad ke-13, menulis dalam 'Shōbōgenzō' bahwa 'Sang Jalan pada dasarnya sempurna dan menembus keseluruhan. Namun, siapakah yang mengenalinya?" Beberapa abad kemudian, Niels Bohr, salah satu pencetus fisika kuantum, menyatakan: "Siapa pun yang tidak terkejut dengan teori kuantum, belum benar-benar memahaminya." Urgensi yang sama muncul dalam dua kalimat ini: realitas tidak pernah seperti yang terlihat pada pandangan pertama. Penampilan mengkhianati, kebenaran tersembunyi di balik tabir kebiasaan.

Filosofi Zen mengembangkan seni paradoks. Kōan-nya mendobrak logika biasa dan membuka sekilas keheningan. Fisika kuantum berbicara dalam bahasa eksperimen yang bertentangan dengan akal sehat. Pada tahun 1927, dalam Solvay, Einstein menantang Bohr: "Tuhan tidak bermain dadu dengan alam semesta." Namun, realitas merespons dengan ketidakpastian partikel, dengan misteri pengamat yang mengubah dunia yang diamati. Laboratorium menjadi kuil, meditasi menyerupai perjalanan menuju yang tak terlihat.

Ada benang tipis yang mengikat, melintasi abad dan budaya, biara Zen dan laboratorium ilmiah. Keduanya merayakan ketidakpastian. Keduanya mempertanyakan dogma. Zen mengundang seseorang untuk meninggalkan kata-kata dan hidup dengan pengalaman langsung. Fisika kuantum membuka kedok kekakuan kategori dan menunjukkan bahwa atom, waktu, bahkan ruang, tidaklah absolut, tetapi tampak berubah-ubah dan bersifat relasional.

Heisenberg, bapak prinsip ketidakpastian, menemukan penghiburan dalam bacaan-bacaan oriental. Schrödinger membaca Upanishad dari India dan merenungkan konsep kesatuan. Fisikawan Fritjof Capra, yang melakukan perjalanan pada tahun 1970-an antara India dan Amerika, menulis 'The Tao of Physics', dan menceritakan tentang tarian kosmik yang merangkul partikel-partikel dan para meditator, ilmuwan, dan biksu.

Saat ini, dialog tidak hanya terbatas pada buku. Kuil-kuil Zen di Barat menjadi tuan rumah bagi para ilmuwan dalam retret. Laboratorium-laboratorium di perbatasan mengundang para filsuf dan meditator. Di Jenewa, di CERN, pertanyaan-pertanyaan tentang asal-usul alam semesta berkelindan dengan dilema yang mengingatkan kita pada meditasi Zen: siapa yang mengamati, siapa yang diamati?

Ini adalah kisah tentang dialog yang sunyi namun kuat. Ini adalah kisah tentang pria dan wanita yang berani memikirkan hal yang tak terlihat, mempertanyakan hal yang absolut dan menyambut ketidakpastian. Filosofi Zen dan fisika kuantum, masing-masing dengan caranya sendiri, adalah dua kunci untuk membuka pintu yang sama. Di balik ambang pintu itu, kekosongan bukanlah ketiadaan, melainkan potensi yang tak terbatas. Realitas tidak hanya satu, tetapi banyak. Keheranan menjadi metode, dan kesederhanaan mengungkapkan dirinya sebagai pencapaian yang paling sulit.

About the author

Bruno Del Medico, lahir pada tahun 1946 di Sabaudia, Italia, bekerja di bidang ilmu komputer dan pengembangan perangkat lunak selama masa kerjanya. Kemudian, ia mengabdikan dirinya untuk mempelajari dan menyebarkan teori-teori ilmiah terkini, seperti teori kuantum dalam pengertian metafisik. Saat ini, Bruno Del Medico adalah penulis berbagai karya yang diterbitkan oleh Edizioni PensareDiverso. Karya Bruno Del Medico membedakan dirinya dari narasi tradisional di bidang ilmu pengetahuan teknik dengan pendekatannya yang kritis, independen, dan tidak konvensional. Alih-alih membatasi dirinya pada interpretasi standar atau konsensus umum tentang topik-topik yang murni ilmiah, Bruno Del Medico mengeksplorasi perspektif alternatif yang sering kali bertentangan dengan arus utama, mempertanyakan asumsi-asumsi yang diterima secara umum. Ciri khas dari karya-karyanya adalah kemampuannya untuk menenun ilmu pengetahuan, etika, dan filsafat ke dalam sebuah dialog terbuka yang mendorong pembaca untuk merenung secara mandiri dan mempertimbangkan implikasi yang lebih dalam dari inovasi teknologi dan ilmiah.

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.