Buku Inovasi Media Belajar Saat Pandemi - Edisi 1

· Cerita Guru Belajar & Media Merdeka Belajar
5.0
6 reviews
Ebook
142
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

GURU MERDEKA GURU BERKARYA


Selama menemani guru belajar, saya sering mendengar keluhan tentang keterbatasan fasilitas sekolah. Tapi benarkah keterbatasan fasilitas yang menghambat pembelajaran? Bukan hanya satu dua guru. Bukan hanya di satu dua daerah. Banyak sekali guru yang melontarkan keluhan tentang keterbatasan fasilitas di sekolahnya. Fasilitas mulai ketersediaan buku teks, lembar kerja, hingga

peralatan proyektor dan praktikum. Karena alasan tersebut, maka pembelajaran berjalan apa adanya. Harap maklum. Tapi benarkah bila fasilitas dilengkapi maka pembelajaran akan berubah? Ternyata belum tentu, kelengkapan fasilitas seringkali justru mengekang pembelajaran. Hadirnya proyektor di kelas bukan membuat pembelajaran menjadi bervariasi dan interaktif, tapi justru membuat kegiatan berceramah semakin marak. Hadirnya buku teks yang lengkap bukan membuat pembelajaran menjadi bervariasi dan interaktif, tapi justru membuat kegiatan mengerjakan tugas semakin marak. Keluhan terhadap kelengkapan fasilitas sebenarnya

mengabaikan fakta terpenting dalam pendidikan.

Media pembelajaran utama adalah diri guru itu sendiri.

Kok bisa? Apa yang dilihat, didengar dan dirasakan murid? Pertama dan utama adalah segala sesuatu yang bersumber dari diri guru. Ekspresi wajah, gerak, posisi, tampilan, jari tangan, intonasi suara dan banyak lagi. Suasana pembelajaran di kelas dapat berubah sekejab seiring perubahan emosi guru. Diri guru sebagai media pembelajaran utama yang paling berharga justru paling sering diabaikan. Teknologinya kekinian, tapi guru datang dengan wajah cemberut dan suara hambar. Bayangkan bagaimana perasaan murid menghadapinya? Syarat pertama pembelajaran yang efektif bukan kecanggihan teknologi tapi kecanggihan guru mengelola

dirinya. Gunakan tampilan, tangan dan kaki, intonasi suara, ekspresi wajah, gerak tubuh dan keseluruhan diri untuk membangun pembelajaran yang bermakna bagi murid. Menjadi guru yang berorientasi pada murid. Apabila syarat pertama tersebut

sudah terselesaikan, maka guru dapat maju menuju tahap selanjutnya yaitu mengembangkan media belajarnya

sendiri. Media belajar terbaik bukanlah media belajar tercanggih, tapi media belajar yang bisa membantu murid mencapai

tujuan belajarnya. Kok bisa? Namanya juga media belajar tentu melayani pelaku mencapai tujuan. Siapa pelakunya? Murid. Apa tujuannya? Belajar. :)

Dalam 2 tahun terakhir, Yayasan Guru Belajar terlibat memberikan dukungan terhadap program keren yang disebut

Wardah Inspiring Teacher. Program yang ingin memperluas lingkaran inspirasi guru murid agar inspirasinya bisa menjangkau lebih banyak guru, lebih banyak murid. Dalam 2 tahun itu pula, ada ribuan guru yang belajar, berkolaborasi dan berjuang bersama untuk

mengembangkan media belajarnya sendiri. Dan lebih kerennya, pandemi COVID-19 tidak menyurutkan semangat guru

dalam mengikuti Wardah Inspiring Teacher. Kreativitasnya justru semakin menjadi-jadi. Terbukti tahun ini, peserta program

Wardah Inspiring Teacher menampilkan profil media belajarnya di Surat Kabar Guru Belajar. Tidak tanggung-tanggung, menjadi 5 edisi Surat Kabar Guru belajar. Semoga Surat Kabar Guru Belajar edisi Wardah Inspirasi Teacher ini dapat menghadirkan inspirasi di semua sekolah/madrasah di seluruh nusantara. Inspirasi yang membangun keyakinan bahwa guru yang merdeka adalah guru yang tidak tergantung pada pihak lain, tapi guru yang mengembangkan media belajarnya sendiri. Media belajar dipublikasikan di Surat Kabar Guru Belajar tentu sebuah capaian yang layak diakui, disyukuri dan dirayakan. Inilah tonggak perubahan menjadi guru merdeka.Tapi tonggak tersebut belum titik akhir. Guru yang merdeka berkarya tentu akan melanjutkan langkahnya, mengembangkan media belajar yang bisa disebarkan secara berkelanjutan. Apa yang bisa dilakukan? Temukan SATU rekan guru, ajari dan bantu agar bisa menggunakan media belajar Anda. Langkah lain, kembangkan model bisnis yang memungkinkan terbentuknya proses penyebaran

media belajar secara berkelanjutan. Pada akhirnya, apa pun media belajar yang kita kembangkan, hendaknya bermula dan berakhir pada murid.


Terima kasih!

Sekali merdeka, tetap merdeka belajar!


Bukik Setiawan

Ratings and reviews

5.0
6 reviews

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.