Aku merasa perih saat terkena cakaran harimau di mimpiku tadi. Aku mendesis, terdapat bekas cakaran yang membuatnya benar-benar perih. Kuangkat baju, memastikannya. Ada cahaya togok yang menyinari. Dan betapa terkejutnya aku, luka cakaran yang masih basah dan berdarah. Aku menggigil seketika. Kenapa ini terjadi padaku? Ada apa denganku?
"Barubah lah waang lai, Buyuang --(Berubahlah kau, Buyung)--,"
Mak kerasukan.
Fitri
“Demi mengelabui semua orang, aku bahkan rela berperan seperti ini. Menjadi cucu yang baik. Andai dia tahu, bahwa cucu yang ia kasihi itu, jiwanya sudah lama mati. Terkubur dalam kebencian dan dendam karena berkat anaknya, yang notabene adalah ayah kandungku sendiri, ibuku mati dan tersiksa di kubur sana. Anaknya yang sok alim!”
Mereka tidak sadar, bahwa akulah teror baru bagi kampung ini, Palasik Kecil.