Semua cerpen dalam buku ini menyiratkan jalan pemikiran Danarto, bahwa realitas yang tak tampak, jalin-menjalin menjadi satu. Seperti dunia dan akhirat.
Saat ini, Berhala sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Belanda, Prancis, dan Jepang.
“Apakah orang ini sudah siap dicabut nyawanya?” nada bertanya Izrail yang entah ditujukan kepada siapa.
“Belum. Orang ini belum siap untuk dicabut nyawanya,” jawab rambut di atas kening saya. Ruang dan waktu seketika diliputi kehampaan dan saya bergulir persis batang pisang dari tebing ke sungai. Tidak. Sungguh tidak. Ini tidak benar.
“Orang ini sama sekali belum siap untuk dicabut nyawanya,” seru kaki saya. Tidak. Sungguh tidak. Ini tidak benar.
—“Dinding Anak”