Tiga kali Imah merayunya, tiga kali Fahmi hampir jatuh. Dari lampu rusak yang membawa tangan mereka bersentuhan, makan malam berdua yang penuh janji bisu, hingga kolam renang di belakang rumah yang basah oleh hasrat—semuanya berakhir sia-sia. Namun, malam hujan lebat menjadi titik balik. Di ranjang yang seharusnya milik suami Imah, Fahmi menyerah pada dorongan liar yang mengubahnya dari pemuda polos menjadi budak nafsu—dan rahasia itu nyaris terbongkar.
Lalu datanglah permintaan yang tak pernah Fahmi bayangkan. Pak Luhut, suami yang seharusnya murka, malah duduk di sudut kamar, menonton dengan mata lapar saat Fahmi menggagahi istrinya. Amarah berubah menjadi obsesi, dan Fahmi terjebak dalam permainan gila yang mengguncang akal sehatnya. Setiap dorongan, setiap jeritan Imah, disaksikan oleh pria yang seharusnya membencinya—tapi malah menikmatinya. Hingga akhirnya, Fahmi menyadari satu hal: dia harus lari.
Apa yang mendorong Fahmi pergi dari kost itu? Apakah rasa bersalah yang menghantuinya, ketakutan akan Pak Luhut yang semakin liar, atau sesuatu yang lebih dalam yang dia temukan dalam dirinya sendiri? Kisah ini bukan sekadar tentang nafsu—ini tentang batas moral yang runtuh, hasrat yang membakar, dan keputusan yang mengubah segalanya. Buka halaman pertama, dan ikuti Fahmi menyelami kegelapan yang dia tak bisa lepaskan—atau lupakan.
Daftar Isi
Aku, dan Masa Laluku Yang Nakal—1
Rinal: Pacar Pertamaku—8
Deni: Si Romantis—10
Rinto: Si Bad Boy—12
Yudi: Teman Dekat yang Nakal—13
Ian: Si Misterius—15
Menikah dengan Budi—17
Kedatangan Fahmi—25
Semua Berawal dari Sini—29
Berawal Dari Senang Menggodanya—31
Lampu Rusak dan Hasratku yang Membara—35
Makan Malam dan Godaan yang Sia-Sia—48
Kolam Renang dan Godaan yang Hampir Berhasil—63
Hujan, Petir, dan Kemenangan Hasratku—80
Kedatangan Budi dan Sergapan Mendadak—101
Berusaha Menutupi dengan Kebohongan—108
Budi Curiga—114
Pengakuan Imah dan Reaksi Budi—117
Amarah Budi yang Memudar dan Hasrat yang Membesar—129
Permintaan Cuckold—135
Permainan Dimulai: Imah dan Fahmi di Depan Budi—147
Aku Bisa Gila—158
Budi Merencanakan Permainan Baru—167
Fahmi Memutuskan Pergi—181
Permainan Baru dengan Dedi dan Budi—197
Fahmi, Dimanakah dirimu?—210
POV Fahmi—223
Semua berawal dari Sini—227
Mbak Imah Menggodaku Saat Ganti Bohlam—230
Diajak Berenang, dan Nyaris Lupa Diri—236
Keperjakaanku berhasil direnggut Mbak Imah.—239
Permintaan Budi: Cuckold—244
Maaf, Mbak Imah, Aku Pergi—246