Banyak orang Kristen merasa tidak nyaman saat berpikir bahwa Allah juga memiliki emosi. Bagi sebagian dari mereka, emosi terasa tidak logis, dan konsep bahwa Allah dapat merasakan kebencian, kemarahan, atau kecemburuan seringkali membingungkan dan menimbulkan pertanyaan. Namun, Alkitab sendiri penuh dengan contoh di mana Tuhan mengekspresikan emosi yang kuat. Hal ini membuat orang Kristen bertanya-tanya bagaimana cara memahami hubungan antara kekuasaan Allah yang agung dengan ekspresi emosinya yang tampaknya tidak terkendali.
Dalam bukunya yang berjudul Emosi-Emosi Tuhan, ahli Alkitab, David Lamb, menggali tujuh jenis emosi ilahi: kebencian, kemarahan, kecemburuan, dukacita, sukacita, belas kasihan, dan kasih. Lamb berpendapat bahwa tidak hanya wajar bagi Allah untuk memiliki emosi, tetapi juga bahwa kita, sebagai ciptaan-Nya yang mencerminkan gambar-Nya, dapat mengekspresikan emosi dengan cara yang mencerminkan sifat-Nya yang baik kepada dunia. Dengan menyajikan pertanyaan-pertanyaan untuk diskusi dan saran-saran untuk penerapan, Lamb mengajak pembacanya untuk menjelajahi studi yang mendalam tentang kisah-kisah mengenai emosi Allah, sehingga kita dapat lebih memahami-Nya dan memperlihatkan keindahan emosi kepada dunia.
David T. Lamb adalah Profesor Perjanjian Lama dari Allan A. MacRae dan dekan fakultas di Missio Seminary di Philadelphia, Pennsylvania. Sebelumnya, dia aktif dalam pelayanan kampus dengan InterVarsity Christian Fellowship dan memiliki pengalaman mengajar yang luas dalam berbagai konteks lintas budaya. Lamb juga seorang penulis yang telah menerbitkan beberapa buku, termasuk "God Behaving Badly," "Righteous Jehu and His Evil Heirs," dan "The Historical Writings: Introducing Ancient Israel's Literature" (ditulis bersama Mark Leuchter).