Namun demikian, beberapa tahun sebelum pandemi, teknologi informasi telah berkembang pesat. Dunia seni tidak dapat terhindarkan dari pemakaiannya. Kendati nuansa manual pada seni murni sangat kental – yaitu pada pengerjaan lukisan, grafis, maupun patung – pemanfaatan teknologi digital untuk memperkenalkan atau mempresentasikan hasil karya seni murni sangat efektif jika dikelola dengan tepat.
Untuk itu, metode presentasi digital dengan konten seni murni perlu diajarkan pada mahasiswa. Ketika dapat memanfaatkannya, jangkauan presentasi untuk karya seni menjadi sangat luas jika dibandingkan dengan presentasi seni secara offline seperti dalam perhelatan pameran. Ini tentu saja bukan berarti mahasiswa tidak perlu lagi berpameran, namun pameran tersebut dapat diperkuat gaungnya dengan metode presentasi digital.
KATA PENGANTAR
Kuliah Metode Presentasi Digital di Program Studi Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta diluncurkan pertama kali pada era kuliah online Pademi Covid-19. Pada masa itu segala interaksi belajar mengajar menggunakan piranti digital yang terkoneksi dalam jaringan internet. Suasana seperti itu semakin menegaskan urgensi mata kuliah tersebut.
Namun demikian, beberapa tahun sebelum pandemi, teknologi informasi telah berkembang pesat. Dunia seni tidak dapat terhindarkan dari pemakaiannya. Kendati nuansa manual pada seni murni sangat kental – yaitu pada pengerjaan lukisan, grafis, maupun patung – pemanfaatan teknologi digital untuk memperkenalkan atau mempresentasikan hasil karya seni murni sangat efektif jika dikelola dengan tepat.
Untuk itu, metode presentasi digital dengan konten seni murni perlu diajarkan pada mahasiswa. Ketika dapat memanfaatkannya, jangkauan presentasi untuk karya seni menjadi sangat luas jika dibandingkan dengan presentasi seni secara offline seperti dalam perhelatan pameran. Ini tentu saja bukan berarti mahasiswa tidak perlu lagi berpameran, namun pameran tersebut dapat diperkuat gaungnya dengan metode presentasi digital.
Modul ini adalah modul pertama untuk kuliah Metode Presentasi Digital yang diterbitkan tahun 2022, yaitu tahun yang sama dengan peluncuran kuliah tersebut. Untuk itu, mengingat perkembangan dunia digital yang sangat cepat, khususnya media sosial yang dapat digunakan untuk presentasi seni, maka dimungkinkan terjadi berbagai kekurangan maupun kurang update ketika tulisan ini dibaca beberapa bulan bahkan tahun setelah penulisan. Untuk itu pengembangan materi yang berkesinambungan perlu dilakukan.
Lewat kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih untuk Kaprodi Seni Murni FSR ISI Yogyakarta, Bapak Dr. Miftahul Munir, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengampu dan menulis materi kuliah ini. Ucapan terima kasih juga untuk Bu Devy dan Bu Dilla sesama dosen pengampu mata kuliah ini. Terima kasih pula saya ucapkan buat para mahasiswa dan seluruh civitas akademika ISI Yogyakarta. []
Yogyakarta, 2023
Deni Junaedi
Deni Junaedi atau “Deni Je” aktif sebagai pewacana seni maupun seniman. Pada pewacanaan, pria kelahiran Sukorejo Kendal 1973 ini menjadi dosen di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Peneliti seni ini pernah menjadi: Penyunting Penyelia (Pimred) Journal of Contemporary Indonesian Art; redaktur majalah Galeri Media Komunikasi Galeri Nasional Indonesia; kontributor majalah seni rupa Visual Arts; dan Pimred Makna Media Para Perupa. Selain itu, Deni kerap mengisi seminar, diskusi, maupun ceramah. Selaku seniman, ia sering mengikuti pameran seni rupa yang antara lain digelar di Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Surabaya, Kendal, Magelang, Solo, Semarang, Bali, Budapest, Eger, Portugal, Singapura, Hongkong, Tokyo, Krabi, Petaling Jaya, Los Angeles, maupun New York. Lulusan Seni Lukis ISI Yogyakarta angkatan '97 ini menerima beberapa penghargaan seni, salah satunya adalah Pemenang Kompetisi Seni Lukis Total Indonesie – YSRI. Selain itu, aktivis seni yang tinggal di Jogja ini pernah menjadi: Ketua Pasar Seni FKY XV 2003; Ketua Pameran Besar Seni Rupa FSR ISI Yogyakarta berkerjasama dengan Srisasanti Gallery, The Highlight: dari Medium ke Transmedia tahun 2008; dan Ketua Jejaring Seniman Muslim KHAT. Praktek berkesenian maupun pemikirannya dapat diikuti di channel YouTube PAINTING EXPLORER.