Selain itu, menulis kreatif juga memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengekploitasi emosi dan pengalaman pribadi mereka, serta menggali ilebih alam ke dalam dunia imajinatif. Dengan demikian, menulis kreatif tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga alat refleksi dan pemahaman diri. Menulis kreatif tidak terbatas pada genre tertentu; ia bisa hadir dalam bentuk cerita pendek, puisi, novel, esai, hingga skenario film. Intinya, bagaimana penulis bisa mengeksploitasi ide-ide baru, dan mengekspresikan diri dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Dewi Indra Puspitasari adalah seorang penulis dan aktivis kesehatan mental Indonesia yang berprestasi. Dia adalah direk-tur Soedjiwa Institute, organisasi yang berdedikasi untuk meng-hilangkan stigma seputar masalah kesehatan mental dan mem-berdayakan individu dengan disabilitas mental untuk menjadi produktif dan kreatif. Dewi telah menulis beberapa buku yang berfokus pada self-help dan mindfulness, seperti Berdamai dengan Pikiran Negatif dan Seni Menciptakan Kedamaian dalam Diri. Karyanya menekankan pada pentingnya kesadaran kesehatan mental dan memberikan dukungan bagi mereka yang memiliki tantangan kesehatan mental. Ia juga aktif terlibat dalam inisiatif komunitas dan upaya advokasi untuk meningkatkan kehidupan orang-orang dengan kondisi kesehatan mental.