Buku Kenapa Kita Kadang Berdoa dengan Ragu-ragu karya Dian Nafi mengajak kita menyelami lapisan terdalam dari keraguan itu. Dengan bahasa yang hangat dan reflektif, Dian mengurai berbagai penyebab mengapa hati kadang tak sepenuhnya yakin saat berdoa—mulai dari pengalaman hidup, rasa takut, hingga kekhawatiran akan jawaban yang tak sesuai harapan.
Lewat kisah, renungan, dan contoh nyata, buku ini membantu kita memahami bahwa keraguan bukan akhir dari doa, melainkan pintu menuju keyakinan yang lebih tulus. Pembaca diajak untuk menemukan kembali rasa percaya, menguatkan hati, dan membangun hubungan yang lebih intim dengan Sang Pencipta.
Ini bukan buku yang memberi resep instan, melainkan teman perjalanan yang lembut, menemani langkah kita dari ragu menuju yakin, dari takut menuju percaya, dari pasrah menuju syukur.
Jika kamu pernah berdoa dengan hati bergetar dan pikiran penuh tanda tanya, buku ini akan membuatmu merasa dimengerti—dan mungkin, membuatmu kembali berdoa dengan senyum.
Dian Nafi adalah seorang penulis yang percaya bahwa kata-kata bisa menjadi jembatan antara hati manusia dan makna hidup yang lebih dalam. Ia telah menulis berbagai karya, mulai dari novel, esai, hingga buku-buku reflektif yang mengajak pembaca merenungi sisi batin mereka.
Bagi Dian, menulis adalah bentuk doa yang panjang—sebuah percakapan yang terus mengalir antara dirinya dan semesta. Pengalaman hidup, perjumpaan dengan banyak orang, serta kegelisahan batin menjadi sumber inspirasi yang tak pernah habis.
Lewat buku ini, Dian mengajak pembaca untuk menyelami satu sisi yang kerap kita abaikan: keraguan dalam berdoa. Ia menulis dengan nada yang jujur, penuh rasa, dan sesekali menyelipkan senyum di sela-sela kalimatnya, seolah berkata, “Kita semua pernah merasa seperti ini, dan itu tidak apa-apa.”
Kini, Dian terus berkarya sambil berbagi pandangan tentang spiritualitas, kehidupan, dan kemanusiaan. Ia percaya, setiap cerita yang ditulis adalah benih kebaikan yang, suatu hari nanti, akan tumbuh di hati pembacanya