Buku ini membicarakan dua cerita pendek karya Danarto, Godlob dan Rintrik, dalam konteks sosio-historisitas akhir tahun 1960-an dengan menerapkan perspektif historisisme baru. Pelibatan konteks sosio-historis dalam pembicaraan dua cerita pendek tersebut selama ini belum pernah dilakukan, padahal keduanya tercipta di sekitar terjadinya geger besar di Indonesia. Hasilnya, Godlob dan Rintrik terbaca sebagai dua karya sastra yang lahir berkat pengaruh kejadian-kejadian sosial politik pada akhir tahun 1960-an. Dalam pada itu, cerita pendek Godlob bisa dianggap sebagai satu karya yang turut melahirkan energi sosial di dalam masyarakat untuk menerima ‘pembunuhan’ terhadap kekuasaan Presiden Sukarno. Adapun Rintrik, bisa dilihat sebagai satu cerita pendek yang menggambarkan pembunuhan kepada orang yang tidak bersalah, satu hal yang masih terkait dengan keadaan yang terjadi saat itu, dan depiksi dari tidak selamatnya bayi-bayi revolusi sesudah kegagalan Gestapu atau G30S.