Pengembangan model asesmen autentik untuk pembelajaran mengapresiasi sastra dilakukan bertitik tolak dari fenomena terbatasnya perhatian guru bahasa dan sastra Indonesia untuk mengembangkan pembelajaran mengapresiasi teks sastra. Perhatian siswa untuk membaca karya sastra juga terbatas, karena mereka lebih banyak disibukkan oleh gadget dan tenggelam dengan game dan interaksi di clam maya. Dengan model pembelajaran yang dilengkapi perangkat asesmen autentik, keterbatasan perhatian guru dan kealpaan siswa membaca dan mengapresiasi teks sastra teratasi.
Pengembangan model asesmen autentik untuk pembelajaran mengapresiasi sastra ini dilandaskan pada teori belajar mutakhir yang konstruktif, seperti teori belajar kognitif Piageat, teori belajar bermakna David Ausubel, teori belajar konstruktivisme Slavin, dan teori pembelajaran sosial Vygotsky. Pengembangan perangkat penilaian untuk tiga ranah penguasaan juga dilakukan dalam pengembangan model asesmen autentik untuk pem-belajaran mengapresiasi teks sastra ini. Dengan demikian, syarat kebermaknaan setiap tahap pembelajaran dan jangkauan pencapaian penguasaan siswa untuk ranah kognitif, psikomotor, dan afektif terpenuhi.
Kontribusi model yang dikembangkan tertuju untuk dua kepentingan. Kepentingan pertama adalah untuk meningkatkan objektivitas penilaian proses dan hasil (produk) pembelajaran. Manfaat langsung perangkat penilaian autentik adalah memandu aktivitas pembelajaran secara terstruktur dan terukur, karena asesmen autentik memang dirancang untuk setiap tahap pengembangan materi dan aktivitas belajar sebanding dengan aktivitas riil di dunia nyata dan untuk menghidupkan suasana belajar, sekaligus berlatih berbahasa untuk enam aspek berbahasa secara terintegrasi; menyimak, berbicara, membaca, menulis, menyaji (mempresentasi), dan memirsa. Kepentingan kedua adalah untuk sarana pem-bentukan karakter generasi muda yang termotivasi untuk terlibat, sungguh-sungguh, serius, fokus, jujur, adil, sportif, dan bertanggung jawab. Hati nurani dan moralitas mereka diuji apakah mereka bisa belajar dan berkinerja dengan baik, berlaku jujur, adil, sportif, dan bertanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain. Pada akhirnya, siswa akan dipola untuk selalu siap bekerja, bersikap, dan berlaku jujur, adil, sportif, dan bertanggung jawab di dalam kehidupannya sehari-hari.
Penulis bernama lengkap Dr. Nurizzati, M.Hum.
Dia lahir di Kamang Hilir, salah satu Nagari yang
terletak di bagian timur laut Kabupaten Agam,
Provinsi Sumatera Barat 26 September 1962. Ibu
kandung beliau bernama Rubama (almh.) dan ayah
H. Djasmi Dt. Muntjak (alm.).
Kedua orang tua beliau sangat memperhatikan
pembinaan tata krama, baik menampilkan diri
di depan orang lain, berpakaian, sopan santun,
terutama dalam berbicara yang memperlihatkan kehalusan budi dan
kepedulian terhadap pengamalan ajaran Islam untuk kehidupan seharihari
kepada anak-anaknya. Bahkan ibu beliau senang sekali bercerita dan
menggunakan pesan moral cerita itu untuk membangkitkan semangat
juang dan keteladanan yang patut dicontoh untuk meningkatkan taraf
kehidupan ke tingkat yang lebih tinggi dan mulia.
Penulis menamatkan pendidikan sekolah dasar pada tahun 1975;
Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) 4 tahun pada tahun 1979
di kampung halamannya. Pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) di Bukittinggi beliau tamatkan pada tahun 1981. Pendidikan
S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP
Padang beliau tamatkan pada tahun 1987. Pendidikan S-2 Ilmu Sastra
bidang Kajian Utama Filologi di Pascasarjana Universitas Padjadjaran
Bandung diselesaikannya pada tahun 1994. Sedangkan S-3 bidang Ilmu
Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang
diselesaikannya pada tahun 2017.
Penulis adalah dosen tetap di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
dan Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang.
Beliau aktif mengajar, melakukan penelitian, menulis buku, dan
melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Beliau juga aktif menulis
artikel jurnal, makalah, dan menghadiri seminar tingkat nasional
maupun internasional.
Dr. Nurizzati, M.Hum. didampingi oleh seorang suami yang
bernama Drs. H. Achiar Dt. Bgd.Mole, S.Pd., M.M. dan memiliki 5
orang anak: Andini Achiar, S.Ked; Andi Maulana Achiar, S.H.; Anshari
Luthfi Maulana Achiar, S.Si; Ardhiyansyah Maulana Achiar; dan Affan
Rahman Maulana Achiar. Sampai sekarang beliau tinggal di Perumnas
Belimbing Kuranji, Padang.