Alhamdulillahirabbil’alamin, buku autobiografi sudah direncanakan sejak usia 55 tahun, dimulai merancangnya. Jelang usia 60 tahun, saat ada waktu luang yang memungkinkan penulis merekat dan menjahit pengalaman masa lalu dengan harapan menjadi muhasabah dan ‘itibar bagi anak cucu dikemudian hari.Menulis autobiografi titik lemahnya pada adanya unsur subyektif yang sulit mencegahnya, walaupun begitu tentu diyakini karya tulis tetap besar manfaatnya dan akan lebih lama tahannya. Pengalaman hidup setiap orang jelas berbeda, orang bijak tentu dapat memilih dan memilah untuk diberikan apresiasi dan sekaligus juga dikritisi.