Kecerdasan buatan memberdayakan mesin pencari Google, memungkinkan Facebook menargetkan iklan, dan memungkinkan Alexa dan Siri melakukan pekerjaan mereka. AI juga berada di balik mobil self-driving, kepolisian prediktif, dan senjata otonom yang dapat membunuh tanpa campur tangan manusia. Aplikasi AI ini dan lainnya menimbulkan isu etika kompleks yang menjadi subjek perdebatan yang sedang berlangsung. Volume dalam seri Essential Knowledge MIT Press ini menawarkan sintesis yang mudah dipahami dari isu-isu ini. Ditulis oleh seorang filsuf teknologi, AI Ethics melampaui skenario mimpi buruk dan sensasi yang biasa untuk menjawab pertanyaan konkret.
Mark Coeckelbergh menggambarkan narasi AI yang berpengaruh, mulai dari monster Frankenstein hingga transhumanisme dan singularitas teknologi. Ia mensurvei diskusi filosofis yang relevan: pertanyaan tentang perbedaan mendasar antara manusia dan mesin dan perdebatan tentang status moral AI. Ia menjelaskan teknologi AI, menggambarkan berbagai pendekatan dan berfokus pada pembelajaran mesin dan ilmu data. Ia menawarkan tinjauan umum tentang isu-isu etika penting, termasuk masalah privasi, tanggung jawab dan pendelegasian pengambilan keputusan, transparansi, dan bias yang muncul di semua tahap proses ilmu data. Ia juga mempertimbangkan masa depan pekerjaan dalam ekonomi AI. Terakhir, ia menganalisis berbagai usulan kebijakan dan membahas tantangan bagi para pembuat kebijakan. Ia berpendapat tentang praktik etika yang menanamkan nilai-nilai dalam desain, menerjemahkan nilai-nilai demokrasi ke dalam praktik, dan mencakup visi kehidupan yang baik dan masyarakat yang baik.
Hati yang gembira adalah obat yang manjur
Mark Coeckelbergh adalah Profesor Filsafat Media dan Teknologi di Universitas Wina. Karyanya berfokus pada persimpangan teknologi, etika, dan masyarakat. Coeckelbergh telah menulis beberapa buku yang diterbitkan oleh MIT Press, termasuk "New Romantic Cyborgs: Romanticism, Information Technology, and the End of the Machine" dan "AI Ethics." Karya-karyanya yang lain termasuk
"Pengantar Filsafat Teknologi." Sebagai pakar di bidang tersebut, Coeckelbergh mengeksplorasi implikasi filosofis dari teknologi yang sedang berkembang, khususnya kecerdasan buatan, dan dampaknya terhadap kehidupan manusia dan masyarakat.
Penelitiannya berkontribusi pada perdebatan yang sedang berlangsung tentang tantangan etika yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi.