Kehadiran Muhammad Baqir al-Sadr dalam kancah pemikiran ekonomi merupakan berkah tersendiri dari Tuhan kepada manusia khususnya umat Islam. Bagaimana tidak, ia lahir dan besar ketika gagasan-gagasan eropa tentang kemajuan, kesejahteraan, dan pertumbuhan ekonomi sudah sangat kuat di benak para pemimpin dan masyarakat muslim pada saat itu. Ia dengan ketajaman analisisnya berhasil membongkar dan memperlihatkan kelemahan-kelemahan gagasan tersebut dan menawarkan suatu konsep yang sama sekali bukan hasil dari upaya mencocokkan gagasan Eropa dengan syariat Islam, seperti yang lazim dilakukan para intelektual muslim pada saat itu.
Selain itu, kehadiran Muhammad Baqir al-Sadr dengan gagasan-gagasan cemerlangnya dalam pergumulan pemikiran ekonomi menjadi menarik untuk diperbincangkan, disebabkan orientasi pemikirannya memiliki ciri khas yang senantiasa relevan dengan konteks kekinian dan menjadikan kajian ekonomi Islam sebagai salah satu cabang ilmu keislaman semakin aplikatif untuk diimplementasikan dalam kehidupan umat Islam.
An Ras Try Astuti dilahirkan di Ujung Pandang(sekarang Makassar, 23 Desember 1990 , Sulawesi Selatan. Berasal dari Suku Bugis di Sulawesi Selatan. Anak ketiga dari Prof. Dr. H.Nasir A. Baki, MA dan ibu Dra. Hj. Kuryati Kilang. Menjalani proses pendidikan dasar hingga kelas 6 di Gowa kemudian dilanjutkan di Makassar hingga kenjenjang pendidikan tinggi. Saat ini penulis merupakan ASN Dosen di IAIN Parepare.