Buku ini merupakan sebuah sumbangan penting bagi dunia akademis, khususnya dalam memahami integrasi antara konsep eksistensialisme Muhammad Iqbal dan nilai-nilai religiusitas dalam literatur kontemporer Indonesia. Habiburrahman El-Shirazy, melalui novel-novelnya seperti "Ayat-ayat Cinta", "Ketika Cinta Bertasbih", "Bumi Cinta", dan "Bidadari Bermata Bening", tidak hanya menghibur, tetapi juga menawarkan refleksi mendalam tentang kehidupan spiritual dan pencarian makna dalam konteks modern. Penulis buku ini berhasil menangkap esensi dari pemikiran Iqbal dan menghubungkannya dengan narasi-narasi dalam karya-karya El-Shirazy, yang menjadikan buku ini sebagai referensi yang sangat berharga.