Kini, saat mendengar banyak orang tua yang sedang berusaha menguatkan hati dalam membesarkan anak tunanetra, hati saya sering tergerak untuk menjawab. Bukan untuk menggurui, tapi untuk menemani. Karena tak sedikit dari mereka yang merasa berjalan sendiri, tanpa tahu harus bertanya ke siapa, atau harus mulai dari mana.
Buku ini hadir untuk mencoba menjawab berbagai keresahan itu. Di dalamnya ada 33 pertanyaan yang sering muncul di benak orang tua ketika mendampingi anaknya yang tunanetra. Mulai dari bagaimana menenangkan hati saat awal menerima kenyataan, bagaimana cara membangun rasa percaya diri anak, sampai bagaimana menyikapi ketika anak mulai tumbuh remaja, mencari jati diri, memasuki dunia kerja, atau bersiap menghadapi pernikahan.
Saya hanyalah seorang tunanetra yang sedang mencoba mengurai makna dari hidup yang telah Tuhan takdirkan. Saya tumbuh sebagai tunanetra yang selama bertahun-tahun telah mengalami berbagai fase kehidupan hingga akhirnya mampu menemukan pijakan untuk bisa berdamai dengan diri sendiri.
Kini, saat mendengar banyak orang tua yang sedang berusaha menguatkan hati dalam membesarkan anak tunanetra, hati saya sering tergerak untuk menjawab. Bukan untuk menggurui, tapi untuk menemani. Karena tak sedikit dari mereka yang merasa berjalan sendiri, tanpa tahu harus bertanya ke siapa, atau harus mulai dari mana.
Buku ini hadir untuk mencoba menjawab berbagai keresahan itu. Di dalamnya ada 33 pertanyaan yang sering muncul di benak orang tua ketika mendampingi anaknya yang tunanetra. Mulai dari bagaimana menenangkan hati saat awal menerima kenyataan, bagaimana cara membangun rasa percaya diri anak, sampai bagaimana menyikapi ketika anak mulai tumbuh remaja, mencari jati diri, memasuki dunia kerja, atau bersiap menghadapi pernikahan.