Dalam dalamnya pembaca diajak untuk menyelami pengalaman manusia modern yang terhubung melalui layar dan data, merasakan keindahan sekaligus kompleksitas emosi di era sosial media, serta merenungkan keheningan offline di tengah hingar-bingar digital. Sementara itu, bab-bab reflektif memberikan pemahaman tentang bagaimana teknologi mengubah cara kita membaca, menulis, dan berinteraksi, sekaligus tantangan dan peluang yang muncul dari literasi digital.
Buku ini bukan hanya karya sastra, tapi juga panduan kritis bagi siapa saja yang ingin memahami dan berpartisipasi aktif dalam dunia puisi digital—ruang di mana kreativitas dan teknologi bertemu untuk menciptakan karya yang relevan dan bermakna di abad ke-21.
Dr. Feri Sulianta , S.T., M.T.,MOS, MTA, CPC, CNNLP, CHA, mengawali karirnya pada tahun 2001 sebagai Chief Information Officer, saat ini ia mengajar sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi. Berbagai aktivitas lain yang dilakukannya: menggeluti peran sebagai life coaching, memberikan pelatihan dan seminar, aktif dalam beberapa komunitas profesi.
Kegemarannya menulis membuatnya didapuk oleh MURI pada tahun 2016 sebagai penulis buku Teknologi Informasi Terbanyak dan pada akhir tahun 2018 LEPRID memberikan apresiasi sebagai Penulis dengan Kategori Buku Terbanyak yakni 19 kategori untuk 88 buku.
Sampai saat ini Feri Sulianta sudah memublikasikan lebih dari 180 judul buku.