"Imperialisme Barat terus merongrong keutuhan negara kita," ujar Sun Yat-sen dengan suara serius. "Kami perlu mengambil langkah-langkah yang kuat untuk melawan tekanan ini dan menjaga kemerdekaan kita."
Chiang Kai-shek menambahkan, "Kita harus menyatukan kekuatan kita untuk melindungi bangsa ini dari campur tangan asing. Tapi bagaimana kita melakukannya dengan efektif?”
Tiba-tiba, sebuah ide muncul dalam pikiran Sun Yat-sen. "Kita butuh simbol kekuatan dan persatuan. Seseorang yang bisa mewakili keahlian dan semangat kita. Wong Fei Hung, ahli kungfu yang terkenal, bisa menjadi perwakilan ideal kita."
Chiang Kai-shek mengangguk setuju. "Pendekatan simbolis seperti itu dapat memotivasi rakyat dan menunjukkan kepada dunia bahwa kita bersatu melawan imperialisme."
Sun Yat-sen melanjutkan, "Namun, kita perlu menyusun ujian yang sulit bagi Wong Fei Hung, agar pesan perlawanan kita tersampaikan dengan kuat kepada dunia. Kita perlu seseorang yang tangguh dan memiliki kekuatan mewakili Barat."
Chiang Kai-shek tersenyum, "John Doe dari Amerika bisa menjadi lawannya. Dia dikenal sebagai petarung handal dan dapat menjadi representasi yang baik."
“Baik, tidak peduli kucing hitam atau kucing putih, yang penting bisa menangkap tikus.” Kata Sun Yat Sen.
Ferril Irham Muzaki dilahirkan di Kota Malang, 28 Oktober 1989, dan menghabiskan sebagian dari waktu kecil di Kabupaten Mojokerto, lebih tepatnya di Desa Pohkecik. Selain itu, dia kadang-kadang bermain ke wilayah Desa Grogol, untuk menjenguk kerabat.
Di Kabupaten Mojokerto itulah, sebagian latar tempat yang dikunjungi kelak menjadi insipirasi latar tempat dari penulisan serial Sahabat Hati yang diterbitkan oleh Majalah Horison rubrik Kaki-Langit periode 2007-2008 dengan tiga buah cerita pendek bergaya Metorpolis Populer
(Metropop) yakni Cinta dan Prasasti, Sahabat Hati dan Berjalan diatas Kenangan. Cerita pendek Cinta dan Prasasti lebih banyak mengambil latar di wilayah Kecamatan Gondang, sedangkan cerita pendek Sahabat Hati lebih banyak mengambil latar di jalan utama kecamatan Mojosari. Cerita pendek Berjalan di atas Kenangan lebih banyak mengambil latar di Kecamatan Pacet.
Menempuh program S1 di Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang tahun 2008 dan S1 di FKIP Universitas Terbuka tahun 2010, S2 di Pascasarjana Universitas Negeri Malang tahun 2012.
Selama berkuliah, tulisan-tulisan ilmiah popular di beberapa rubrik ilmiah baik dalam bentuk Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia.