Konflik memuncak saat Foma Fomitch mencoba menggagalkan pernikahan sang kolonel dengan wanita yang dicintainya, dan malah hendak menjodohkannya dengan wanita lain. Sergey Alexandrovich, yang berperan sebagai narator dalam kisah ini pun terjebak dalam pusaran drama, intrik, dan absurditas sosial yang menguak betapa mudahnya orang-orang tunduk pada kekuasaan semu yang berbalut keangkuhan rohani. Di tengah semua itu, muncul pertanyaan tentang siapa sebenarnya yang waras, siapa yang tulus, dan siapa yang hanya memainkan peran demi keuntungan pribadi.
Melalui tokoh-tokoh eksentrik dan situasi yang kerap menyerempet komedi, Dostoevsky menghadirkan satir tajam terhadap kemunafikan, kepura-puraan moral, dan kerapuhan karakter dalam masyarakat bangsawan Rusia. Meskipun ditulis dengan gaya yang lebih ringan dibanding karya-karya besarnya yang lain, novel ini menyimpan pengamatan mendalam tentang relasi kekuasaan, kehendak bebas, dan absurditas manusia ketika berhadapan dengan sosok yang memonopoli kebenaran.