Banyak harapan kemudian tertuju pada salah satu organisasi pemersatu bangsa Jawa tersebut. Namun, selama lima tahun sejak kelahirannya, sikap Boedi Oetomo seakan menjejakkan kedua kakinya di dua tempat, satu kaki di pemerintah, dan satu kaki lainnya di pergerakan nasional. Di sisi lain, hegemoni kaum tua yang konservatif membuat pertentangan dalam Badan Pengurus Boedi Oetomo kian memanas.
Buku ini secara menarik mengulas sejarah berdirinya Boedi Oetomo, eksistensi dan kiprahnya dalam pergerakan nasional, serta pengaruh-pengaruhnya dalam menumbuhkan benih-benih semangat kebangkitan nasional di Nusantara. Maka seperti yang dikatakan oleh Soewardi Soerjaningrat, “... Jelaslah bahwa hari 20 Mei tidak lagi merupakan hari milik partai itu, tetapi (telah menjadi) hari milik bangsa Hindia pada umumnya ...”
Buku persembahan penerbit MediaPressindoGroup
#MediaPressindo