Aku berjalan tanpa izin, tanpa tujuan yang diwariskan, tanpa peta yang digambar oleh mereka yang takut pada jalan baru. Jika kau bertanya siapa aku, aku akan menunjuk pada jejak debu di belakangku karena di sanalah aku tinggal, hanya selama langkah itu berdetak. Jika kau bertanya dari mana aku, aku akan menunjuk ke depan, ke tanah yang belum berbahasa, dan berkata, “Dari sana aku akan lahir.”