Dari masa kecilnya yang penuh rasa ingin tahu hingga menjadi tokoh utama dalam perkembangan kimia, Jabir tidak hanya tertarik pada mimpi emas, tetapi juga pada pertanyaan mendalam: Bagaimana zat berubah? Mengapa benda-benda bereaksi satu sama lain? Dengan pendekatan yang sistematis, ia menjadikan laboratoriumnya sebagai tempat untuk eksperimen, pengamatan, dan pencatatan hasil secara teliti—cikal bakal metode ilmiah.
Ia mengembangkan teori sulfur-merkuri yang menjelaskan sifat logam, menciptakan alat-alat seperti alembik untuk distilasi, dan memperkenalkan proses-proses kimia seperti kristalisasi, filtrasi, dan sublimasi. Ia juga berhasil mengisolasi asam kuat seperti asam nitrat dan asam klorida, serta menemukan banyak senyawa baru yang menjadi dasar bagi kemajuan kimia selanjutnya.
Meskipun misteri mengelilingi identitas sebenarnya—apakah Jabir adalah satu orang atau nama samaran dari kelompok ilmuwan—warisan ilmiahnya tak dapat disangkal. Karyanya diterjemahkan ke Latin dan menjadi bacaan utama di universitas Eropa selama berabad-abad.
Ditulis dengan gaya naratif yang hidup dan penuh petualangan, Jabir bin Hayyan: Sang Penjelajah Rahasia Zat mengajak pembaca—terutama anak-anak dan remaja—untuk melihat kimia bukan sebagai sesuatu yang rumit atau magis, tetapi sebagai ilmu yang bisa dipahami melalui observasi, eksperimen, dan logika. Buku ini adalah penghormatan kepada seorang pelopor yang mengubah cara manusia memahami dunia benda, dan menginspirasi generasi-generasi ilmuwan setelahnya.