Sebenarnya, ada 18 orang peserta yang mengikuti pelatihan menulis tentang apa saja yang ada di Desa Tae. Akan tetapi, tidak semuanya dimasukkan di sini, karena beberapa penulis berhasil menulis buku sendiri, sehingga dipisahkan dari buku ini. Selain itu, artikel yang dimasukkan dalam buku ini, dikhususkan pada satu tema, yaitu: “Pesona Keindahan Desa Tae dengan berbagai Potensi Wisatanya”.
Secara berurutan, tulisan-tulisan dalam buku ini memuat: 1) Tentang Bukit Tiong Kandang, yang ditulis oleh Hana Noberta Kristiani dan Elis Nurhadijah; 2) Tentang Ritual yang hampir punah, Notokng, yang ditulis oleh Melkianus Obet; 3) Tentang Gua Lawai dan Riam Batu Ikan yang ditulis oleh Syukron Wahyudhi. Ketika sub-tema di atas bercerita tentang keindahan Desa Adat Tae.
Gadis asli desa Tae, Mahasiswi Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.
Mahasiswi Program Studi Studi Agama Agama (SAA) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak. Mahasiswi peserta Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Kemnterian Agama RI di desa Tae, tahun 2022.
Pemuda Dusun Semangkar, Desa Tae. Alumnus Universitas Tanjungpura Pontianak. Aktif dalam berbagai kegiatan adat dan budaya Masyarakat Adat Tae.
Aktivis pemuda Tae. Peserta pelatihan menulis Program PkM IAIN Pontianak.
Dosen Prodi Studi Agama Agama (SAA) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak. Aktif dalam berbagai kegiatan PkM dosen dan mahasiswa.
Aktivis pemuda pandu hutan adat Tae. Peserta pelatihan menulis PkM IAIN Pontianak 2022.
Siswa SMA Negeri 1 Balai. Aktivis pemuda pandu wisata Desa Tae.
Dosen IAIN Pontianak, Prodi Studi Agama Agama (SAA) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD). Anggota Program PkM Kementerian Agama tahun 2022 di desa Tae, kecamatan Balai, Kabupaten Sanggau.