*
Banyak yang kuketahui tentang Yani dari surat-suratnya itu. Kami saling bercerita di buku tulis bersampul—siapa lagi kalau bukan—Paramita Rusady. Di buku itu kami menulis cerita bergantian. Begitulah cara kami bersurat-suratan. Berbalas-balasan. Paramita Rusady artis favoritnya. Dia mirip sekali dengannya, anggunnya, cara bicaranya, rambutnya, senyumnya. Cinta memang bisa mengubah orang, dan aku bukan pengecualian, bukan?
*
Semenjak Yani pindah ke Balikpapan bersama ayahnya, Ihsan tak berhenti menantikan hadirnya surat-surat dari sahabatnya itu jauh di lubuk hatinya yang terdalam. Dan entah mengapa, surat itu tak juga kunjung datang.