Demi cinta, lahirlah keputusan-keputusan mengejutkan yang menodai warisan leluhur. Demi ayahnya, Dewabrata, sang putra mahkota perkasa, mengikrarkan sumpah suci yang mengguncang langit dan bumi, menanggalkan haknya atas takhta dan memenjarakan jiwanya sendiri dalam kesepian abadi.
Namun sumpah agung itu bukanlah akhir. Dari rahim Satyawati, lahir Citranggada dan Wicitrawirya, benih-benih masa depan yang rapuh, yang kelak terseret arus Sungai Yamuna menuju sejarah berdarah. Sementara kutukan lama, cerita delapan Wasu yang pernah murka, terus berbisik menagih balas.
Santanu bukan sekadar kisah cinta atau ambisi; ini adalah epos pengorbanan yang meneteskan air mata para dewa, mengukir jalan menuju perang terbesar yang akan mengguncang jagat semesta.