Titik tolak deretan untaian hikmah pada e-book ini adalah hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi:
“Barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuan utamanya, maka Allah akan menanamkan kekayaan dalam hatinya, menyatukan urusannya, dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan tunduk…” (HR. At-Tirmidzi)
E-book ini mengajak pembaca untuk menjadikan akhirat sebagai prioritas utama tanpa harus meninggalkan urusan dunia, bahkan menuntun bagaimana caranya agar urusan-urusan dunia menjadi wasilah untuk meraih akhrat. Walhasil Allah akan memudahkan segala urusan duniawi, dan bahkan dunia akan datang dengan tunduk kepada kita.
Dalam setiap halaman, Anda akan menemukan pesan-pesan yang lembut namun kuat, menggugah kesadaran akan pentingnya memprioritaskan kehidupan akhirat di atas urusan duniawi. Buku ini memberikan petunjuk bahwa dengan menanamkan tujuan akhirat di hati, Allah akan menghadirkan ketenangan jiwa, memudahkan segala urusan, dan dunia pun akan datang dengan sendirinya, tunduk pada kehendak-Nya.
Ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siapa saja, e-book ini mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada kepemilikan duniawi, melainkan pada kekayaan hati yang diiringi oleh rasa syukur dan ketenangan batin.
E-book ini bukan sekadar bacaan, tetapi sebuah perjalanan spiritual yang mengajak pembaca untuk menjadikan akhirat sebagai tujuan utama dalam hidup mereka. Dalam dunia yang semakin sibuk dengan urusan duniawi, buku ini hadir sebagai pengingat lembut tentang pentingnya memprioritaskan kehidupan akhirat di atas segala-galanya.
E-book ini sangat relevan bagi mereka yang mencari kebahagiaan sejati, ketenangan batin, dan petunjuk hidup berdasarkan ajaran Islam. Jika Anda sedang mencari inspirasi untuk menjalani hidup dengan penuh makna dan kesadaran spiritual, “Ketika Akhirat Menjadi Tujuanmu” adalah buku yang tepat untuk Anda.
Saya Hendri Syahrial. Banghen, demikian saya biasa dipanggil. Saya penuntut ilmu biasa, bukan seorang Ustadz.
Perjalanan menuntut ilmu agama dimulai sejak Januari 2004. Saya mendapat hidayah Allah untuk belajar agama di Mahad Ilmi Jogjakarta pada tahun 2004 hingga 2006, sembari menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (UGM), Jogjakarta, Indonesia.
Di Mahad Ilmi, saya mendapat banyak faidah Ilmu Tauhid dari guru saya, Ustadz Abu Isa Abdullah bin Salam hafizhahullah. Saya pun banyak mendapat bimbingan Ustadz Abu Saad rahimahullah dalam manhaj beragama. Tahun 2005. Saya juga belajar langsung dengan Ustadz Aris Munandar hafizhahullah, mereguk beberapa ilmu dasar dengan bimbingan beliau, seperti: Ushul Fiqh, Qowaidhul Fiqh, Fiqih, dan Ilmu Nahwu.
Pada 2013 - 2015, saya belajar praktek tahsin Al-Quran dengan bimbingan guru saya, Ustadz Abdurrahim bin Syamsuri hafizhahullah.
Pada 2015 - 2016 saya lanjut belajar Bahasa Arab di Mahad Ali bin Abi Thalib, Jogjakarta, selama 1,5 tahun (saya masuk di Mustawa Tsani), di bawah bimbingan Ustadz Saiful Islam rahimahullah, Ustadz Faqih Denis rahimahullah, Ustadz Fathurrahman Kamal, Ustadz Heri, Ustadz Fahmi, Ustadz Fajar, Ustadz Fachri, Ustadz Iqbal, dan Ustadz Taufiqurrahman, hafizhahumulla
Setelah dari Mahad Ali bin Abi Thalib, saya lanjut belajar Bahasa Arab dengan Dr. Abdul Rahman Hamdoun Suuriy hafizhahullah. Seorang doktor dalam bidang arsitektur. Beliau adalah seorang Native Speaker bahasa Arab dari Suriah.
Pada 2019 - 2020 saya belajar Fiqih Mazhab Syafi’i kepada Syaikh Dr. Labib Najib Abdullah hafizhahullah. Beliau adalah seorang doktor dan pakar Ilmu Fiqih Mazhab Syafi’i yang berasal dari Yaman.
Maret 2023, saya meneruskan kuliah Higher Diploma in Arabic (Bridge to MA in Arabic) di International Open University (IOU). Alhamdulillah lulus pada Agustus 2024.