The Enemy in My Bed (Book 3)

Tangan lembut itu menepuk-nepuk pipiku, hingga mataku terbuka dengan sempurna. Bloody hell, she's so beautiful!

"Thank God," ucap gadis itu dengan senyum.

"Is this heaven?" tanpa sadar aku bergumam.

Dalam detik yang sama, tawa kecilnya mulai terdengar. For God’s sake, siapa makhluk cantik ini?

======

Chloe:

Mr. Full of Surprise, sebutan yang tepat untuknya.

Gun? Oh, dia hebat dalam hal itu!

Fight? Jangan ditanya lagi!

Genius? Sudah pasti!

Satu lagi, okay, dia hacker hebat, jangan meragukannya!

Seperti menaiki roller coaster, aku harus menyiapkan jantungku setiap saat bertemu laki-laki dingin dengan ketampanan berlebih itu, apalagi pistol itu terus bernyanyi mengiringi langkah kami. Give up? It’s a big NO!

Tristan:

Love, satu kata yang tidak pernah ada di dalam kamusku.

Semuanya berubah 180 derajat setelah makhluk cantik seperti malaikat itu menolongku.

Aku kira menghabisi mafia brengsek itu telah mengakhiri semuanya, sebaliknya, itu menjadi awal segalanya. Mungkin karena ini aku harus menjauh darinya, apalagi dengan permainan kecil bersama tiga teman hacker-ku, sebut saja, Crackerjack: mengejar juga dikejar mafia brengsek lainnya yang berujung pada hal besar. Mengungkap bisnis illegal mereka, senjata biologis yang mematikan yang tidak lain diciptakan oleh makhluk cantik itu, hingga tidak ada kata lain selain melindunginya dengan nyawaku, walau risiko itu terlalu besar. Give up? NEVER!