Dengan demikian, bagi seorang pengarang, bahasa sangatlah vital karena merupakan modal utama untuk bersastra. Seorang yang tidak memiliki infrastruktur berbahasa, tidaklah mungkin menjadi pengarang. Secara geneologis, buku ini sebenarnya dirajut dari tulisan-tulisan yang tercerai-berai, yang pernah ditulis pada berbagai forum pertemuan. Sebelum menjadi buku, tulisan-tulisan yang terhimpun dalam buku ini pernah diseminasi dalam berbagai pertemuan ilmiah di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Tulisan ini kemudian dielaborasi dan dijadikan dalam satu buku agar wacana pemikiran bahasa dan sastra ini tersatukan dalam sebuah buku yang utuh.