Lalu, mengapa penyebutan “seorang hamba” itu diasosiasikan kepada Nabi Khidir? Apa arti nama “Khidir”? Benarkah ia seorang Nabi atau hanya seorang Wali? Apa saja peran dan pengaruhnya? Bagaimana asal usul keluarganya? Masihkah ia hidup hingga saat ini atau sudah mati? Benarkah sahabat Ali bin Abi Thalib, Anas ra., Hasan Bashri, dan Umar bin Abdul Aziz pernah menemuinya? Keterbatasan informasi inilah yang membuat sosok Nabi Khidir seakan sengaja dibiarkan misterius.
Buku karya Ibnu Hajar al-Asqalani ini berupaya mengupas sosok Nabi Khidir ini melalui pengujian terhadap hadis-hadis yang berkenaan dengannya berikut sumber-sumbernya. Ibnu Hajar juga memaparkan secara komprehensif dan kritis berbagai macam dalil dan pendapat yang berbeda-beda tentang sosok Nabi Khidir. Sebuah sumbangan ilmiah yang sangat berharga untuk siapa pun yang penasaran dengan sosok Nabi misterius ini.
Ibnu Hajar al-'Asqalani (773 H/1372 M – 852 H/1449 M) adalah seorang ahli hadits dari mazhab Syafi'i yang terkemuka.
Nama lengkapnya adalah Syihabuddin Abul Fadhl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Ahmad bin Hajar, tetapi lebih dikenal sebagai Ibnu Hajar al-Asqalani dikarenakan kemasyhuran nenek moyangnya yang berasal dari Ashkelon, Palestina. Salah satu karyanya yang terkenal adalah kitab Fathul Bari (Kemenangan Sang Pencipta), yang merupakan penjelasan dari kitab shahih milik Imam Bukhari dan disepakati sebagai kitab penjelasan Shahih Bukhari yang paling detail yang pernah dibuat.