Pemasaran Jasa (Edisi Kesembilan - Jilid 1): Manusia - Teknologi - Strategi
About this ebook
Pemasaran Jasa mengambil pendekatan manajerial yang kuat, disajikan melalui kerangka pedagogis yang koheren dan progresif berdasarkan riset akademik yang solid. Buku ini menampilkan beragam studi kasus dan contoh terbaik dari seluruh dunia, sehingga layak jadi rujukan utama bagi mahasiswa yang ingin memperoleh wawasan manajerial lebih luas.
Diadaptasi oleh tim dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, membuat buku ini lebih mudah dipahami oleh pembaca Indonesia umumnya dan aplikatif bagi praktisi industri jasa.
Jilid I mengulas prinsip jasa, pemasaran, pelanggan, dan berbagai aspeknya di antaranya jasa, merek, distribusi, harga, dan komunikasi termasuk menganalisis persaingan, dan integrasinya dalam perusahaan (manajemen).
Jilid II melanjutkan pembahasan Jilid I. Pada bagian ini pembahasan materi terkait dengan proses dalam jasa, sumber daya manusia, lingkungan jasa, serta penyeimbangan permintaan dan penawaran. Dilengkapi dengan aplikasi bagi para praktisi, mulai dari merancang, menciptakan, mengelola, sampai mengembangkan produk jasa yang unggul untuk menciptakan loyalitas pelanggan dan membangun perusahaan jasa kelas dunia.
About the author
Pada saat menulis buku ini, Jochen Wirtz adalah Wakil Dekan Program MBA dan Profesor Pemasaran di National University of Singapore (NUS). Beliau juga merupakan peneliti internasional di Pusat Penelitian Layanan di Universitas Karlstad, Swedia, dan seorang Cendekiawan Akademis di Cornell Institute for Healthy Futures (CIHF) Cornell University, Amerika Serikat, dan anggota Global Faculty di Center for Services Leadership (CSL) Arizona State University, Amerika Serikat. Sebelumnya, Profesor Wirtz adalah direktur pendiri Program MBA Eksekutif UCLA-NUS dari tahun 2002 hingga 2014, Associate Fellow di Said Business School, Universitas Oxford dari tahun 2008 hingga 2013, dan anggota pendiri NUS Teaching Academy (wadah pemikir NUS dalam bidang pendidikan) dari tahun 2009 hingga 2015. Profesor Wirtz meraih gelar PhD di bidang pemasaran jasa dari London Business School. Penelitiannya berfokus pada pemasaran jasa dan telah dipublikasikan di lebih dari 300 artikel akademis, bab buku, dan laporan industri. Beliau adalah penulis lebih dari 20 buku, termasuk Services Marketing People, Technology, Strategy (World Scientific, edisi ke-9, 2022) dan Essentials of Services Marketing (Prentice Hall, edisi ke-4, 2022), yang menjadi dua buku teks pemasaran jasa terkemuka di dunia, telah diterjemahkan dan diadaptasi di lebih dari 26 negara, dan dengan total penjualan sekitar 1 juta eksemplar. Bukunya yang lain termasuk Intelligent Automation: Pelajari Cara Memanfaatkan Kecerdasan Buatan untuk Meningkatkan Bisnis & Menjadikan Dunia Kita Lebih Manusiawi(2021) dan Winning in Service Markets (World Scientific, 2017).
Sebagai pengakuan atas keunggulannya dalam pengajaran dan penelitian, Profesor Wirtz telah menerima lebih dari 50 penghargaan, termasuk penghargaan bergengsi Christopher Lovelock Career Contributions to the Services Discipline Award pada tahun 2019 (penghargaan tertinggi dari komunitas layanan American Marketing Association [AMA]), Penghargaan Pengajar Pemasaran Berprestasi dari Academy of Marketing Science (AMS) 2012 (penghargaan tertinggi untuk keunggulan pengajaran AMS secara global), dan Penghargaan Pengajar Berprestasi tingkat universitas di NUS. Beliau juga merupakan pemenang dari Outstanding Service Researcher Award 2010, dan Best Practical Implications Award 2009, keduanya dari Emerald Group Publications. Beliau menjadi anggota dewan peninjau editorial di lebih dari 10 jurnal akademis, termasuk Journal of Service Management, Journal of Service Research, dan Cornell Hospitality Quar-terly. Profesor Wirtz menjadi tuan rumah Konferensi Frontiers in Services dari American Marketing Association pada tahun 2019 dan Konferensi SERVSIG pada tahun 2005.
Profesor Wirtz telah menjadi konsultan manajemen yang aktif, bekerja dengan perusahaan konsultan internasional termasuk Accenture, Arthur D. Little, dan KPMG, serta perusahaan jasa besar di bidang strategi, pengembangan bisnis, dan sistem umpan balik pelanggan. Beliau telah terlibat dalam sejumlah perusahaan rintisan termasuk Accellion (Accellion.com; ke luar pada tahun 2020) dan TranscribeMe (TranscribeMe.com). Berasal dari Jerman, Profesor Wirtz menghabiskan 7 tahun di London sebelum pindah ke Asia. Saat ini, dia bolak-balik antara Asia, Amerika Serikat, dan Eropa. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi JochenWirtz.com.
Almarhum Christopher Lovelock adalah salah satu pelopor pemasaran jasa.Beliau memberikan konsultasi dan memberikan seminar serta lokakarya bagi para manajer di seluruh dunia, dengan fokus khusus pada perencanaan strategis dalam bidang jasa dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Beliau memperoleh gelar BCom dan MA di bidang ekonomi dari University of Edinburgh, MBA dari Harvard, dan PhD dari Stanford. Karier akademis Profesor Lovelock yang menonjol meliputi 11 tahun di fakultas Harvard Business School, dan 2 tahun sebagai profesor tamu di IMD di Swiss. Beliau juga pernah menjadi pengajar di Berkeley, Stanford, dan Sloan School di Massachusetts Institute of Technology (MIT), serta menjadi guru besar tamu di INSEAD, Prancis dan University of Queensland, Australia. Beliau adalah penulis lebih dari 60 artikel, 100 kasus pengajaran, dan 27 buku. Diakui secara luas sebagai pemimpin pemikiran dalam bidang jasa, Profesor Lovelock mendapat penghargaan bergengsi dari American Marketing Association (AMA) untuk Kontribusi Karier dalam Disiplin Jasa. Penghargaan ini telah berganti nama menjadi Christopher Lovelock Career Contributions to the Services Discipline Award untuk menghormatinya. Artikelnya bersama Evert Gummesson “Whither Services Marketing? Mencari Paradigma Baru dan Perspektif Baru” memenangkan Penghargaan Artikel Layanan Terbaik AMA pada tahun 2005. Sebelumnya, ia menerima penghargaan artikel terbaik dari Journal of Marketing Diakui berkalikali atas keunggulannya dalam penulisan kasus, ia telah dua kali memenangkan penghargaan tertinggi dalam Penghargaan “Kasus Eropa Tahun Ini” dari Business Week.
