Merayakan ’Sang Liyan’: Pemikiran-pemikiran Seputar Teologi, Eklesiologi, dan Misiologi Kontekstual

PT Kanisius
Ebook
404
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Sudah lama teologi Kristen bergulat dengan ketidakcerdasan sosial-kultural menghidupi konteks pluralisme religius-kultural. Sikap buta, memusuhi konteks dan mengeras dengan identitas kolonial sangat kuat dalam praksis ber-teologi, eklesiologi dan misiologi. Ini adalah bunuh diri teologis. Mengapa demikian? Berteologi kontekstual tidak akan pernah relevan dan mencapai tahap fungsional jika wawasan-wawasan yang ada di dalam konteks sudah dihakimi. Sikap mengeras dengan paradigma lama juga bentuk dari ideologi panik anti konteks yang payah dan kadaluwarsa. Di sinilah, merayakan ‘Sang Liyan’ adalah sebuah interupsi tentang makna keberlainan. ‘Sang Liyan’ menggambarkan paradoks makna ‘sesama’. Sesama bukanlah manusia dalam pengertian sebagai yang sungguh sama, namun justru bahwa sesama itu sungguh manusia dalam keberadaannya yang berbeda-beda. Itulah ‘liyan’. Kita pun sering menoleh pada Gestell dan Gelassenheit. Dalam hal yang pertama, sikap kita kepada liyan ialah menjangkau, menangkap, membendakan dan merengkuh untuk dikuasai. Dalam hal Gelassenheit, kita bersikap melepas, membiarkan, membuka diri kepada liyan, yang hadir sebagaimana adanya dalam kekhususannya, bersama kita yang terbatas, yaitu suatu orientasi yang memungkinkan kehadiran liyan dalam jamak, bergerak, tidak hierarkis, tidak bisa dikuasai. Dalam konteks penghayatan iman, ‘Sang Liyan’ sekaligus penegasan tentang tempat pluralisme religius-kultural dalam praksis berteologi Kristen. Untuk tiba ke sana, upaya mendandani gambaran kita tentang ‘Sang Liyan’ adalah sebuah imperatif teologis. Gambaran teologis yang dapat dipertanggungjawabkan secara biblis, namun tetap kontekstual, haruslah berangkat dari gambaran teologis mengenai ‘Sang Liyan’ secara baru. Demikian, upaya mendandani cara memandang ‘Sang Liyan’ mengandaikan secara teologis kita memberi tempat pada kehadirannya. Di tengah konteks patologi globalisasi, kerja-kerja kolektif dalam mobilisasi religius adalah perayaan praksis kehadiran ‘Sang Liyan’ sebagai kejadian etis untuk tindakan etis: working with the poor and the oppressed. Berlaku sebaliknya, justru membenarkan apa yang Demokritos katakan: “Barangsiapa melakukan kejahatan, seharusnya merasa malu terhadap dirinya sendiri”. Sampai di sini, refleksi iman pun sampai pada pengakuan iman bahwa pada ‘Sang Liyan’ aku melihat Tuhan.

About the author

John C. Simon, lahir di Beranti Natar, Lampung. Memperoleh pendidikan S1 di Fakultas Teologi, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) di Yogyakarta. Di bawah bimbingan pakar Islamologi, DR. Djaka Soetapa, MTh, menulis skripsi berjudul “Neo-Modernisme Islam di Indonesia: Studi atas Pemikiran Nurcholish Madjid tentang Pembaharuan, Teologi-Keagamaan dan Politik Islam (1970-1999)”.Ditahbiskan sebagai pendeta di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB). Kemudian menjalankan tugas kependetaan di GPIB “Bethesda” Ketapang dan GPIB “Menara Iman”, Sanggau, keduanya di Kalimantan Barat. Pendidikan S2 ditempuh di Program Pasca-Sarjana Teologi (PPST), Fakultas Teologi, UKDW, Yogyakarta. Di bawah bimbingan teolog: Prof. Dr (hc). Emanuel Gerrit Singgih, Ph.D dan Prof. Dr. Noorhaidi Hasan, M.A, M.Phil (Dekan Syariah UIN Yogyakarta), menulis tesis berjudul “Teologi Progresif: Studi Komparatif-Orienting Islam-Kristen di Indonesia (1999-2010)”. Sekarang tercatat sebagai dosen STT Intim Makassar dan mahasiswa program S3 Ilmu Teologi di Fankultas Teologi, UKDW, Yogyakarta. Menulis buku: “Teologi Progresif: Studi Komparatif-Orienting Islam-Kristen di Indonesia (1999-2010)”, “Merayakan Sang Liyan: Pemikiran-pemikiran Seputar Teologi, Eklesiologi, dan Misiologi Kontekstual”, keduanya diterbitkan oleh Penerbit Kanisius, Yogyakarta; “Pembaruan Sebagai Imperatif Teologis: Wacana Seputar Teologi, Eklesiologi dan Misiologi Kontekstual”, diterbitkan oleh Penerbit PT. Kanisius dan GPIB Studies, Yogyakarta; “Teologi Neo- Modernisme: Pemikiran Pembaharuan, Keagamaan dan Politik Islam (1970-1999)”, diterbitkan oleh Capiya Publishing dan GPIB Studies, Yogyakarta. Sedang mempersiapkan penerbitan buku: “Teologi Publik: Narasi Ideologi, Kekuasaan dan Agama”, dan menjadi editor bersama Ella Pattipeilohy untuk penerbitan buku: “Keselamatan Menurut Paul F. Knitter: Suatu Tinjauan Psiko-Sosial”. Dapat dihubungi di surel: [email protected] dan [email protected].

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.