Di tengah pergolakan emosinya, Cinta juga mengalami perasaan yang berbeda terhadap teman-temannya, terutama Gilang Atmajaya, Febby Zahira, Ajip Sitaper, dan Fikri Gustiawan. Seiring waktu, ia harus menghadapi luka-luka lamanya, termasuk rasa sakit akibat hubungan yang gagal dan kehilangan yang belum sepenuhnya pulih. Saat bayangan masa lalu kembali menghantui, Cinta dihadapkan pada pilihan: apakah ia siap membuka hati untuk penyembuhan atau terus terjebak dalam kenangan yang menyakitkan?