Sejumlah esai dalam buku ini berupaya mengabstraksikan lanskap kebudayaan Madura yang senantiasa berjalan dialektis, mengalami penyortiran, rekonstruksi, dan tukar-tambah. Esai-esai yang lain menghadirkan Madura partikular. Keduanya saling mengisi, berkelindan, dan sama-sama Madura yang sah. Sebab Madura bukan entitas yang ginaris, tidak tunggal, dan karena itulah secara ontologis ia inkonsisten. Sebagai realitas organik, Madura terus-menerus menjadi. Beberapa esai juga mengidentifikasi kultur Madura dengan kebudayaan-kebudayaan lain. Dengan menariknya sebagai sebuah arketipe, kita tidak hanya akan menyaksikan hubungan antarkultur Madura partikular, tetapi juga melihat koneksinya dengan budaya-budaya di belahan bumi yang lain.
Royyan Julian