Manahijul muhadditsin : studi kitab hadis primer

LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Libër elektronik
231
Faqe
Vlerësimet dhe komentet nuk janë të verifikuara  Mëso më shumë

Rreth këtij libri elektronik

Sunnah adalah sabda Nabi Muhammad saw. Kehadiran sunnah dalam kehidupan kita ibarat kita hidup bersama baginda Nabi Muhammad saw. Menghidupkan Sunnah adalah menifestasi dari kecintaan kita kepada Nabi Muhammad saw, dan kecintaan kepada Nabi saw menjamin ma’iyyah kita dengan sang Manusia Sempurna di dalam surga. Sunnah adalah sumber utama dalam syareat Islam, tidak ada satu ajaran pun yang lepas dari Sunnah. Fungsi utama Sunnah di depan Al-Qur’an adalah sebagai pendukung, penjelas bahkan penasakh. Maka, mengabaikan Sunnah atau bahkan tidak mengakui kehujjahan Sunnah adalah gerakan menjauhkan umat dari ajaran utama Islam. Pada masa Rasulullah saw, beliau menjadi rujukan utama dalam segala perkara dan masalah yang ada terutama dalam menjelaskan atau menafsirkan Al-Qur’an. Dan di antara Sahabat ada yang menghabiskan waktunya bersama Nabi saw, dan hadir dalam setiap majlis beliau. Mereka adalah Abu Hurairah, Ali bin Abi Talib, Anas bin Malik, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud, dan lainya. Dan di antara mereka ada yang memiliki urusan dan pekerjaan di luar sehingga tidak bisa hadir setiap waktu, seperti Utsman bin Affan, Umar bin al-Khattab, Abdurrahman bin Auf dan lainnya. Mereka yang tidak bisa hadir setiap waktu ini pun selalu bergantian hadir dan menambal ketertinggalan mereka kepada sahabat yang hadir. Lalu mereka melaporkan dan klarifikasi langsung kepada Rasulullah saw jika merasakan ada yang janggal dalam Sunnah yang mereka dapatkan. Pada zaman pasca Rasulullah wafat, Sahabat sudah banyak yang meninggalkan Madinah dan berpindah ke penjuru negeri yang menjadi penyebaran Islam. Para Sahabat yang memiliki hafalan atau catatan hadis mengajarkan hadis di wilayah masing-masing, inilah yang dikenal dengan sekolah hadis walaupun dalam sekolah hadis ini dipelajari juga ilmu tafsir, fikih, bahasa arab, dan lainnya.

Rreth autorit

Putra pasangan H.Umar Ahmad Qusyairi (alm) dan Hj. Nafisah ini mengawali pendidikannya di Pesantren Cilik Sidayu Gresik, kemudian melajutkan studinya di Madrasah Ibtida’iyah Salafiyah Pasuruan sekaligus merangkap sekolah di SDI Pasuruan. Setelah lulus SD dan MI, ia melanjutkan ke SMP Islam Pasuruan, kemudian mondok di DALWA Raci Bangil Pasuruan. Lalu melanjutkan pendidikan formalnya di MA Yasalma Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta dengan mengambil jurusan IPA. Setelah menamatkan Aliyah ia melanjutkan studi S-1 di Universitas AL-Azhar Kairo Mesir Fakultas Ushuluddin Jurusan Hadis setelah sebelumnya mondok di Nurul Haromain Pujon Malang selama -/+ 1 tahun. Setelah lulus dari Al-Azhar, ia melanjutkan studi S-2 di UKM Malaysia Fakulti Pengajian Islam Jabatan Al-Qur’an Sunnah. Setelah mendapat gelar MA dari UKM tahun 2008, ia langsung mengajar di Madin PP Salafiyah Pasuruan selama 3 semester dan kemudian diangkat menjadi dosen tetap di UIN Sunan Ampel Surabaya. Saat ini, bapak dari 3 anak hasil pernikahannya dengan Fahdah Fathuna, S.Hum ini sedang menjabat sebagai Ketua Prodi Ilmu Hadis di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya dan dosen tidak tetap di UNWAHA Jombang.

Vlerëso këtë libër elektronik

Na trego se çfarë mendon.

Informacione për leximin

Telefona inteligjentë dhe tabletë
Instalo aplikacionin "Librat e Google Play" për Android dhe iPad/iPhone. Ai sinkronizohet automatikisht me llogarinë tënde dhe të lejon të lexosh online dhe offline kudo që të ndodhesh.
Laptopë dhe kompjuterë
Mund të dëgjosh librat me audio të blerë në Google Play duke përdorur shfletuesin e uebit të kompjuterit.
Lexuesit elektronikë dhe pajisjet e tjera
Për të lexuar në pajisjet me bojë elektronike si p.sh. lexuesit e librave elektronikë Kobo, do të të duhet të shkarkosh një skedar dhe ta transferosh atë te pajisja jote. Ndiq udhëzimet e detajuara në Qendrën e ndihmës për të transferuar skedarët te lexuesit e mbështetur të librave elektronikë.