Jika Anda seorang pemimpin, sudahkah Anda mengenal baik anak buah Anda? Pernahkah mereka datang kepada Anda dan menceritakan keluhan-keluhan mereka? Jika tidak pernah, Anda perlu mempertanyakan esensi diri Anda sendiri sebagai orang yang memimpin mereka. Sudah layakkah Anda diikuti? Pantaskah Anda disegani? Dan pertanyaan besarnya: Apakah Anda pemimpin atau seorang bos?
Temukan trik-trik rahasia yang digenggam para pemimpin nomor satu. Mulai dari Gandhi sang Pelopor Damai, Sukarno sang Proklamator, Steve Jobs sang Konglomerat, hingga Muhammad saw sang Rasul. Memimpinlah dengan hati, niscaya Anda akan diikuti.
Mochtar Prakoso, menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Negeri Yogyakarta. Setelah lulus dari jurusan Sastra Inggris, ia sempat bekerja sebagai kontributor foto dan tulisan untuk salah satu portal berita nasional. Penulis yang tertarik pada bidang sastra dan filsafat ini, saat ini sedang sibuk menggeluti bisnis kecil-kecilan berbasis franchise (minuman) yang digawanginya bersama seorang rekan.
Sedikit berbeda dari bukunya yang terbit sebelum ini, Berpikir dan Bertindak Ala Orang Kaya (Psikologi Corner, 2019), buku yang kali ini mengetengahkan masalah kepemimpinan praksis. Sebagai pebisnis yang baru merintis usaha, penulis merasa kecakapan dalam memimpin sangat dibutuhkan untuk memuluskan bisnisnya ke depan. Tidak hanya untuk memimpin karyawan-karyawan yang bekerja di bawahnya, kecakapan itu juga diperlukan sebagai modal untuk memimpin diri sendiri.
Pemimpin bukan bos, itulah prinsip yang selama ini digenggamnya. Terjun langsung ke lapangan, bahkan mempromosikan bisnis secara door-to-door bersama karyawannya juga pernah ia lakukan. Pendek kata, bukan posisi yang menjadikan seorang pemimpin pemimpin, melainkan kemampuannya mengayomi, memberi contoh, serta memotivasi anak buah.
Buku ini ditulisnya dengan harapan memberi inspirasi yang sama kepada para pembaca. Satu moto yang penulis percayai adalah “bahwa segala bentuk kesuksesan bisa dimulai dari titik mana pun, dan oleh siapa pun”.