Sejak demonstrasi mahasiswa yang dipimpinnya berakhir rusuh, Basri terpaksa lari dari kejaran pemerintah dan menjalani hidup seperti orang buangan selama berpuluh tahun. Kini seorang gadis belia datang dan memaksanya pulang, Basri pun gamang. Siapkah dia kembali ke negara yang pernah memburunya? Masih adakah alasan baginya untuk mengingat kembali masa lalunya?
Faisal Tehrani adalah penulis Malaysia yang banyak melahirkan karya-karya sastra yang penuh perlawanan terhadap kemapanan. Beberapa bukunya bahkan dilarang beredar di Malaysia. Lelaki yang Membunuh Kenangan mengawali perjalanan Faisal Tehrani mewarnai kancah dunia literasi Melayu. Siapa pun yang berani mencintai patut membaca novel ini.
[Mizan, Bentang Pustaka, Fiction, Romance, Misteri, Teka-Teki, Rahasia, Dewasa, Indonesia]
Dr Mohd Faizal Musa adalah sastrawan muda kebanggaan Malaysia. Bernama pena Faisal Tehrani, beliau adalah penerima Anugerah Seni Negara 2006 oleh kerajaan Malaysia dan Tokoh Penulis Muda Negeri Melaka 2009 oleh Kerajaan Negeri Melaka. Berkat novel Cinta Hari-hari Rusuhan, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi novel berjudul Lelaki yang Membunuh Kenangan, Faisal Tehrani masuk nominasi Hadiah Sastera Perdana Malaysia 2000-2001. Buku-buku berikutnya mendapat sambutan ramai dari khalayak pembaca di Malaysia hingga melambungkan namanya ke berbagai kancah penghargaan sastra. Di kancah internasional Faisal Tehrani juga aktif berkontribusi dalam perdamaian dengan bergabung ke dalam Rhodes Forum, sebuah organisasi yang menghimpun para ilmuwan di seluruh dunia untuk menggalakkan dialog antara peradaban.
Penghargaan yang pernah diraih:
- Anugerah Seni Negara
- Hadiah Sastera Perdana Malaysia
- National Book Award dalam kategori Fiksi Umum Malaysia
- Hadiah Sastera Utusan Malaysia
- Pemenang Sayembara Jubli Emas DBP dalam kategori Fiksi Umum