Badai harus dihentikan. Jika tidak, mereka semua akan karam. Mata kapten kapal berhenti pada seorang perempuan. "Dia keturunan Sipanggoran," ujarnya. Perempuan Sipanggaron, terutama yang cantik, dipercaya akan dijadikan permaisuri oleh penunggu dasar Danau Toba. Badai akan datang untuk menjemputnya, membawanya ke dasar, jika ia berada di tengah Toba. Kapten membuat perempuan itu cacat demi menghentikan badai.
Tiga puluh tahun kemudian, keturunan perempuan Sipanggaron itu kembali ke danau, mencari celah untuk membalas dendam.