Muzammil, pendidik dan peneliti berlatar belakang pendidikan pesantren dan pendidikan Islam. Ia menempuh pendidikan awalnya di Pondok Pe- santren Miftahul Ulum Bettett, Pamekasan, dan melanjutkan di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo. Pengalaman di pesantren ini membentuk dasar keilmuannya dalam agama yang terus ia kembangkan da- lam karier akademisnya. Saat ini,sebagai dosen di Universitas Nurul Jadid, Paiton Probolinggo. Pendidikan S3 ditempuh di Universitas Muhamma- diyah Malang, keseluruhan proses di pendidikan tinggi tersebut ditempuh pada jurusan Pendidikan Agama Islam. Beberapa hasil penelitiannya telah diterbitkan di jurnal nasional dan prosiding internasional. Ia juga mela- kukan penelitian tentang metode pembelajaran Al-Qur’an serta penelitian tentang nilai-nilai keislaman dalam pendidikan pesantren yang diterapkan di Pondok Pesantren Nurul Qur’an Karanganyar, Paiton.
Syamsul Arifin, pakar di bidang Sosiologi Agama yang juga telah banyak berkontribusi dalam kajian dan pengembangan Pendidikan Islam. Pendi- dikan doktoralnya ditempuh di UIN Sunan Ampel Surabaya, dengan fokus pada Studi Islam. Pada tahun 2008, beliau diangkat sebagai Profesor Sosio- logi Agama di Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang. Beberapa karya penting beliau di antaranya: The Elite Construction and the Organized Culture of Civil Democracy through Religious Education: Phe- nomenological Studies on the Kyai’s in Pesantren Mahasiswa in Malang, sebuah penelitian yang didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebu- dayaan. The Social Mobility of Santri Community: Study of the Alumnae of Pesantren in the Six Provinces in Indonesia, diterbitkan oleh Kemente- rian Agama. Menggagas Ukhuwah NU dan Muhammadiyah yang dimuat dalam buku Muhammadiyah-NU: Mendayung Ukhuwah di Tengah Per- bedaan, yang disunting oleh Ma’mun Murod al-Barbasy. Buku Falsafah dan Pemikiran Pendidikan Islam: Orientasi Baru Pendidikan Islam di Era Globalisasi, yang menyajikan perspektif baru tentang pendidikan Islam di era global. Artikel Education System in Indonesia yang dipresentasikan dalam Workshop Comparison of Educational Systems Between Indonesia and Turkey for Global Higher Education Standard.
Akhsanul In’am, seorang akademisi dengan pengalaman dan prestasi yang luas dalam bidang pendidikan dan manajemen akademik. Beliau me- miliki dua gelar Ph.D., pertama diperoleh dari University of Malaya, Ma- laysia, pada tahun 2009 dan yang kedua dari Universitas Pendidikan Sultan Idris, Malaysia, pada tahun 2012. Dalam perjalanan kariernya, beliau per- nah menjabat sebagai Direktur Pascasarjana di Universitas Muhammadi- yah Malang (UMM) dari tahun 2018 hingga 2024. Pada tahun 2020, beliau menjabat sebagai Direktur AMCA (Association of Muslim Community in ASEAN) Indonesia dan sejak tahun 2024 beliau juga menjabat sebagai Wa- kil Rektor satu Bidang Akademik di UMM. Akhsanul In’am aktif sebagai pembicara dalam berbagai kegiatan akademik, termasuk dalam pelatihan penulisan artikel ilmiah, penulisan monograf dan referensi, strategi untuk mencapai jabatan profesor, serta strategi meningkatkan akreditasi institusi.
Moh. Nurhakim, seorang akademisi dan peneliti di bidang Akidah dan Pemikiran Islam serta pendidikan multikultural. ada tahun 2012, beliau memperoleh gelar Ph.D. dari University of Malaya (UM) di Kuala Lumpur dengan fokus pada Akidah dan Pemikiran Islam. Di bidang akademik, be- liau dikenal aktif dalam penelitian dan penulisan ilmiah. Beberapa karya tulisnya mencakup topik-topik penting terkait Islam dan multikulturalisme, antara lain: Studi Perbandingan Pola Gerakan Keagamaan Separatis Mus- lim di Pattani Thailand dan Aceh Indonesia, yang membahas karakteristik dan dinamika gerakan separatis di dua wilayah Asia Tenggara ini. Anali- sis Model Pendidikan Berbasis Multikultural di Tiga Perguruan Tinggi di Indonesia, yang mengeksplorasi implementasi pendidikan multikultural di Indonesia sebagai respons terhadap keberagaman. An Analysis of Multicul- turalism Based Religion Education, yang menyajikan analisis mendalam mengenai pendidikan agama berbasis multikulturalisme. Hubungan Indo- nesia dan Malaysia dalam Pembinaan Umat Beragama di Kawasan Nusan- tara, sebuah studi yang mengeksplorasi hubungan Indonesia dan Malaysia dalam konteks pembinaan umat beragama di Nusantara.